
Musim panas yang sering disertai dengan gelombang panas dapat menyebabkan penurunan kualitas udara yang berdampak serius pada kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti penderita asma.
Dilansir dari Antara pada Minggu (11/5/2025), gelombang panas ini memicu sejumlah faktor yang bisa memperburuk kondisi pernapasan mereka.
Menurut Kinjal D. Modi, seorang konsultan dokter paru di Rumah Sakit P.D. Hinduja di Khar, meskipun panas bisa melemaskan otot dan melebarkan saluran pernapasan, pada gelombang panas, perubahan suhu dan iklim justru menjadi pemicu yang memperburuk asma.
Salah satu faktor yang memperburuk asma selama gelombang panas adalah polusi udara. Polusi ini sebagian besar disebabkan oleh pembangunan jalan, gedung, serta pekerjaan perbaikan yang menambah emisi polutan.
Selain itu, variasi suhu yang drastis antara siang yang sangat panas, lebih dari 35 derajat Celsius, dan malam yang lebih dingin, serta perpindahan dari tempat berpendingin udara (AC) ke tempat yang panas, turut memengaruhi kondisi pernapasan penderita asma.
Dehidrasi juga menjadi masalah utama di musim panas. Kekurangan cairan dapat mengeringkan sekresi di saluran napas, menyempitkan saluran pernapasan, dan menyebabkan kesulitan bernapas.
Kelembapan tinggi selama musim panas juga mendukung pertumbuhan jamur dan bakteri, yang dapat mengiritasi paru-paru dan memperburuk asma.
Modi menyebut kebiasaan seperti makan makanan dingin atau mengalami infeksi saluran pernapasan akibat perubahan iklim juga dapat memicu serangan asma.
Modi mengingatkan penderita asma untuk waspada terhadap tanda-tanda serangan asma, seperti:
– Meningkatnya sesak napas
– Batuk, dengan atau tanpa dahak
– Dada terasa sesak atau nyeri
– Suara napas berbunyi dari dada
– Terbangun di malam hari karena gejala-gejala tersebut
Penderita juga disarankan untuk memantau penurunan nilai PEFR (Peak Expiratory Flow Rate), yang mengukur seberapa cepat dan kuat seseorang dapat menghembuskan napas.
Modi menyarankan beberapa langkah untuk mengontrol asma dengan lebih baik:
– Konsumsi obat asma secara optimal sesuai anjuran dokter.
– Vaksinasi influenza dan pneumokokus untuk melindungi tubuh dari infeksi.
– Perbanyak konsumsi makanan kaya antioksidan dan protein untuk membantu memperkuat kekebalan tubuh.
– Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup cairan.
– Hindari paparan polusi dan perubahan suhu yang drastis.
Jika gejala asma semakin memburuk, Modi menyarankan agar penderita segera menghubungi dokter spesialis paru atau dokter yang menangani asma untuk penanganan lebih lanjut. (ant/kak/saf/iss)