Minggu, 15 Juni 2025

Salat Id: Dua Rakaat Tanpa Azan dan Iqamat, Apa Maknanya?

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Warga Muhammdiyah saat berada di Jalan Pahlawan Surabaya untuk melaksanakan salat idulfitri 1445 Hijriyah, Rabu (10/4/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Di balik kemeriahan perayaan Idulfitri, terdapat ibadah salat Id yang menjadi inti dari ritual keagamaan ini. Salat Id dilaksanakan dengan dua rakaat, tanpa azan, tanpa iqamat, tanpa bacaan ash-salatul jamiah (الصلاة الجامعة), dan tanpa disertai salat sunah, baik sebelum maupun sesudahnya.

Keunikan tata cara salat Id ini bersumber dari sunnah Rasulullah SAW yang termaktub dalam beberapa hadis shahih. Salah satunya diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, yang mengisahkan,

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ يَوْمَ أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah SAW pada hari Idul Adha atau Idulfitri keluar, lalu salat dua rakaat, dan tidak mengerjakan salat apapun sebelum maupun sesudahnya.” (HR. tujuh ahli hadis, dengan lafal al-Bukhari).

Dilansir dari laman resmi Muhammadiyah pada Minggu (30/3/2025), hadis ini menegaskan bahwa salat Id adalah ibadah yang berdiri sendiri, tidak diapit oleh salat sunah sebagaimana salat Jumat atau salat wajib lainnya.

Selain itu, Jabir bin Abdillah juga menyaksikan langsung praktik Rasulullah SAW dalam salat Id.

عَنْ جَابِرٍ قَالَ شَهِدْتُ الصَّلاَةَ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي يَوْمِ عِيدٍ فَبَدَأَ بِالصَّلاَةِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ
“Diriwayatkan dari Jabir, ia berkata: Aku menyaksikan salat bersama Rasulullah SAW pada suatu hari raya, beliau mulai dengan salat sebelum khutbah tanpa azan dan iqamat.” (HR. an-Nasa’i).

Dalam riwayat ini, terlihat bahwa Rasulullah SAW memulai salat Id tanpa panggilan azan atau iqamat, yang biasanya menjadi penanda salat wajib. Hal ini menunjukkan bahwa salat Id memiliki karakteristik tersendiri, yang membedakannya dari ibadah salat lainnya.

Dengan merujuk pada hadis-hadis tersebut, umat Islam diajak untuk menjaga kemurnian tradisi ini sebagaimana yang diajarkan Nabi SAW. Dalam dua rakaat yang sederhana itu, tersimpan makna tentang ketaatan, syukur, dan kebersamaan. Mari kita hayati salat Id bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi sebagai cerminan keimanan yang hidup dan relevan sepanjang masa. (nis/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Minggu, 15 Juni 2025
32o
Kurs