Senin, 17 November 2025

Satu dari Tiga Orang Berisiko Aritmia, Dokter Imbau Masyarakat Rutin Cek Nadi

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Seorang laki-laki terkena serangan jantung. Foto: Freepik Ilustrasi - Seorang laki-laki terkena serangan jantung. Foto: Freepik

Dokter Dicky Armein Hanafy spesialis jantung menyebut kalau satu dari tiga orang berisiko mengalami aritmia jantung signifikan seumur hidupnya. Sehingga, untuk mengantisipasi itu, Dicky mengimbau masyarakat agar terbiasa memeriksa denyut nadi.

Denyut nadi normal, kata Dicky, berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit. Sedangkan untuk pemeriksaannya, bisa dilakukan secara mandiri.

“Memeriksa denyut nadi dapat dilakukan dengan meletakkan jari di pergelangan tangan atau leher. Setelah itu, hitung denyut selama 30 detik dan kalikan dua untuk mengetahui denyut per menit,” katanya pada Senin (17/11/2025).

Dicky menambahkan, atrial fibrilasi (AF) dapat meningkatkan risiko stroke hingga lima kali lipat dan gagal jantung hingga tiga kali lipat. Tapi, di beberapa wilayah dengan keterbatasan sumber daya, banyak kasus AF yang tidak terdiagnosis.

“Maka melalui edukasi publik dan kegiatan komunitas seperti perayaan Pulse Day, Asia Pacific Heart Rhythm Society (APHRS) ingin menumbuhkan kebiasaan memeriksa denyut nadi sebagai langkah sederhana dan efektif untuk deteksi dini AF sehingga komplikasi dapat dicegah,” tambahnya.

Berdasarkan APHRS White Book 2023, jumlah tindakan penyelamatan jiwa seperti kateter ablasi masih sangat rendah di beberapa negara.

Kampanye kesadaran Aritmia Jantung dilakukan APHRS lewat Yokohama Fun Run 2025. Foto: Istimewa

Kondisi ini, kata Dicky, menjadi sinyal penting bahwa perlu adanya strategi bersama dan kebijakan kesehatan berkelanjutan untuk menutup kesenjangan tersebut.

“Meski pemeriksaan mandiri perlu dibiasakan, tapi menjalani pemeriksaan profesional tetap menjadi yang paling penting, meskipun perangkat wearable dapat menjadi pelengkap dalam pemantauan irama jantung,” jelasnya.

Dicky menambahkan, APHRS gencar mengedukasi publik untuk menumbuhkan kebiasaan cek nadi harian sebagai langkah sederhana namun efektif untuk mendeteksi AF dan mencegah komplikasi serius.

Salah satu kampanye yang dilakukan yakni lewat event Yokohama Fun Run 2025 di Jepang, belum lama ini.

“Lewat Fun Run diharapkan menjadi awal simbolis dari gerakan ini, merayakan kesehatan jantung, kebugaran, dan semangat kebersamaan untuk masa depan yang lebih sehat bagi semua,” tutupnya. (kir/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 17 November 2025
25o
Kurs