
Gelaran Ciputra Film Festival (CFF) ke-4 yang telah dimulai sejak Selasa (27/5/2025) kemarin, didominasi oleh sineas mancanegara.
Cosmas Gatot Haryono Dekan Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Media Universitas Ciputra menerangkan, dari 1.600-an karya yang telah masuk, hampir 1.000 film merupakan karya sineas mancanegara.
Jika dibandingkan tahun lalu, kata Cosmas, dari 600 karya yang terkumpul, hanya dua film yang berasal dari luar negeri.
“Artinya, bahwa gelaran CFF ini semakin tahun mulai diminati oleh sineas dari luar negeri,” katanya, Rabu (28/5/2025).
Beberapa negara yang ikut bergabung dalam gelaran CFF di antaranya, Iran, India, Brazil, China, dan masih banyak lagi.
Dengan makin dikenalnya CFF hingga ke mancanegara, lanjut Cosmas, dia berharap agar gelaran ini bisa menjadi agenda bersama di Indonesia.
“Tahun lalu, sebenarnya kami sudah dilirik oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Bahkan kami juga dipercaya mendapat hibah. Tapi dari itu semua, harapan kami ya supaya acara ini bisa diketahui oleh masyarakat,” ungkapnya.
Sementara Wimar Herdanto Kurtator CFF ke-4 menerangkan, film pendek yang dibuat oleh para sineas, sebenarnya memiliki sisi yang menarik jika dibandingkan dengan film-film lain.
Pertama, mengakses film pendek terbilang cukup susah karena tidak ditayangkan di bioskop, seperti film pada umumnya.
“Kedua, film pendek ini kadang punya tema-tema tertentu, dengan bentuk lain, yang jarang kita lihat,” tuturnya.
Sehingga, lanjut Wimar, penayangan film pendek dalam sebuah festival itu seperti titik temu antara pembuat film dengan para pencinta film.
Pada kesempatan itu, Wimar juga memberikan sedikit masukan bagi sineas yang ingin mulai membuat film pendek.
Menurutnya, hal dasar yang perlu diperhatikan untuk membuat film pendek adalah memperkuat tema-tema yang akan diangkat.
“Salah satunya yang paling dekat dan diminati biasanya adalah tema sederhana juga berkaitan dengan kehidupan sehari-hari,” tandasnya.
Ada pun gelaran Ciputra Film Festival ke-4, digelara selama lima hari, sejak 27-31 Mei 2025 dengan mengangkat tema “Boundless”.
Selain pemutaran film, dalam acara ini diadakan pula diskusi, workshop, expert session bersama “Asmara Abigail”, juga malam penghargaan.(kir/ham/rid)