
Telur selama ini kerap dituding sebagai pemicu kolesterol tinggi. Akan tetapi, penelitian terbaru justru menemukan penyebab yang lebih kuat: lemak jenuh dalam makanan.
Sebuah studi yang dipublikasikan di The American Journal of Clinical Nutrition edisi Juli 2025 mengungkap bahwa konsumsi lemak jenuh, bukan kolesterol dari makanan seperti telur, lebih berkaitan dengan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
Dilansir dari Health, studi itu menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi dua butir telur setiap hari selama lima minggu justru mengalami penurunan kadar kolesterol LDL.
“Ketika berbicara tentang sarapan, bukan telur yang perlu Anda khawatirkan, melainkan tambahan bacon atau sosis yang lebih berisiko bagi kesehatan jantung Anda,” ujar Jon Buckley penulis senior studi sekaligus dosen dari Universitas South Australia.
Selama bertahun-tahun, para ahli memperdebatkan hubungan antara telur dan peningkatan kolesterol LDL—jenis kolesterol yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
Satu butir telur besar mengandung sekitar 200 miligram kolesterol, yang mendekati dua pertiga dari batas harian 300 mg yang dulu direkomendasikan.
Namun, studi baru menunjukkan bahwa faktor utama yang meningkatkan kolesterol LDL adalah lemak jenuh, bukan kolesterol dari makanan.
“Selama dua dekade terakhir, kami cukup yakin bahwa lemak jenuhlah penyebab utama, bukan kolesterol makanan,” ujar Sean Heffron ahli jantung dari NYU Langone Heart.
Penelitian ini melibatkan 61 orang dewasa sehat yang menjalani tiga jenis pola makan berbeda, masing-masing selama lima minggu, yakni diet kontrol, diet telur, dan diet bebas telur.
Hasilnya, sebanyak 48 peserta menyelesaikan ketiga tahapan diet. Hasilnya, diet tinggi lemak jenuh menyebabkan peningkatan kolesterol LDL, sedangkan kolesterol dari makanan tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Bahkan, diet telur justru menurunkan kolesterol LDL rata-rata sebesar 5,7 mg/dL dibandingkan diet kontrol.
“Ini cukup mengejutkan karena efeknya sangat jelas,” kata Buckley. (ata/saf/ham)