Minggu, 15 Juni 2025

Tren Fesyen Lebaran Berpotensi Tingkatkan Sampah, Ini Solusi Bijak dari Pakar

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Maria Nala Damayanti dosen Textile and Fashion Design Universitas Kristen (UK) Petra. Foto: Humas UK Petra

Membeli pakaian baru jelang Lebaran, menjadi kebiasaan yang sudah lama terjadi di masyarakat. Padahal, untuk sebagian orang, membeli baju baru bisa dilakukan kapan saja tanpa menunggu Lebaran.

Menurut Maria Nala Damayanti dosen Textile and Fashion Design Universitas Kristen (UK) Petra, hadirnya pakaian baru kadang membuat orang melupakan pakaian yang ada di dalam lemari.

“Maka dari itu, penting untuk masyarakat memiliki kesadaran. Kalau kita terus beli pakaian baru, kita akan memiliki banyak tumpukkan pakaian yang mungkin tidak akan kita pakai lagi. Pada akhirnya, penumpukan sampah fesyen yang sulit didaur ulang pun terjadi,” terangnya, Minggu (30/3/2025).

Meningkatnya sampah fesyen, lanjut Maya, merupakan persoalan serius yang jarang diperhatikan oleh masyarakat. Padahal, sampah fesyen adalah penyumbang sampah terbesar kedua di dunia setelah plastik.

“Bahan-bahan murah yang digunakan dalam pembuatan pakaian seringkali sulit untuk didaur ulang, dan ini menambah beban lingkungan,” ungkapnya.

Untuk menekan jumlah sampah fesyen, Maya menyarankan agar dalam Lebaran ini masyarakat bisa menerapkan konsep YONO atau You Only Need One.

Maya menerangkan bahwa konsep ini mengajak masyarakat untuk fokus pada kualitas, bukan kuantitas, dan mengurangi kebiasaan konsumtif yang berlebihan.

“Alih-alih membeli baju baru, kita bisa memilih untuk memadupadankan pakaian lama yang masih bagus. Dengan sedikit kreativitas, kita dapat menciptakan tampilan baru tanpa harus menambah sampah fesyen,” jelasnya.

Menurutnya, mengikuti tren tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan dampak justru bisa menjadi keputusan impulsif yang merugikan, baik dari segi keuangan maupun lingkungan.

Maya mengatakan, jika memang terpaksa harus membeli, usahakan untuk memilih pakaian dengan kualitas baik yang dapat bertahan dalam jangka waktu lama.

“YONO mengajak kita untuk lebih bijak dalam membeli, sehingga pakaian yang kita pilih bukan hanya memiliki kualitas, tetapi juga memberikan nilai lebih, baik dari segi fungsi maupun dampak terhadap lingkungan,” tandasnya. (kir/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Minggu, 15 Juni 2025
32o
Kurs