Warga perumahan Taman Pondok Indah (TPI) RW 06, Wiyung, yang juga merupakan tempat tinggal Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya, mengaku sangat terganggu dengan adanya aksi unjuk rasa oleh ratusan buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Surabaya, Kamis (17/11/2016).
Nyoman Mantra, warga di TPI yang juga Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK) setempat mengatakan, warga resah karena aksi unjuk rasa di depan pos jaga perumahan itu membuat mereka tidak bisa ke mana-mana. Meski ada gerbang masuk lain yang berada di dekat salah satu swalayan, mereka harus berputar jauh.
“Pertama, warga akhirnya harus keluar masuk perumahan melalui gerbang lain di dekat Giant. Lumayan jauh. Kalau naik motor enak. Kalau yang jalan kaki itu, akhirnya harus jalan jauh lagi. Apalagi, yang jalan kaki biasanya warga yang sudah lansia,” kata Nyoman kepada suasurabaya.net, Jumat (18/11/2016).
Jarak gerbang menuju ke rumah wali kota dengan gerbang yang ada di dekat swalayan itu, menurut Harianto, koordinator keamanan di perumahan tersebut sekitar 400 meter. Harianto mengatakan, sebagian besar warga mengeluhkan adanya aksi unjuk rasa yang menurut mereka tidak pada tempatnya.
Nyoman mengatakan secara tegas, warga menolak adanya aksi unjuk rasa lanjutan. Dia mengatakan, seharusnya aksi unjuk rasa tidak dilakukan di perumahan, tapi di Gedung Balai Kota atau di rumah Kediaman Wali Kota Surabaya di sekitar Taman Suraya.
“Kalau mau demo Bu Risma, silahkan ke Balai Kota atau ke Kediaman, jangan ke perumahan. Di perumahan kan tidak hanya Bu Risma saja yang tinggal di sini, ada warga lainnya,” ujarnya. Apalagi, pengunjuk rasa yang juga membawa mobil komando saat itu menggunakan pengeras suara saat berorasi.
Syahrullah Ketua RW 06 Perumahan TPI mengatakan, pasca unjuk rasa kemarin, Satpol PP dan Linmas Kota Surabaya sejak Jumat (18/11/2016) pagi berjaga di gerbang perumahan TPI. Para penegak perda dan pelindung masyarakat ini memblokade jalan masuk gerbang untuk mengantisipasi unjuk rasa susulan.
“Kami pengurus kampung sepakat seharusnya demo memang tidak di perumahan. Dari pagi tadi Satpol PP Sudah berjaga, untuk sementara ditutup sampai tadi sore sekitar jam tiga. Warga juga memasang spanduk yang isinya penolakan aksi unjuk rasa di lingkungan kami,” katanya.
Tidak hanya Satpol PP dan Linmas, Syahrul mengatakan, setelah Shalat Jumat beberapa pejabat Pemkot juga hadir di lokasi. Antara lain Sumarno Kepala Bakesbangpol Linmas Surabaya, Irfan Widiyanto Kepala Satpol PP Kota Surabaya, serta Hendro Gunawan Sekretaris Daerah Kota Surabaya.
Perlu diketahui, ratusan massa pengunjuk rasa Gerakan Buruh Surabaya berunjuk rasa di depan Gerbang Perumahan TPI tempat tinggal wali kota karena merasa kecewa tidak ditemui di Balai Kota dan Rumah Dinas (kediaman) Wali Kota Surabaya. Mereka menuntut agar Wali Kota Surabaya merevisi besaran rekomendasi UMK Surabaya 2017 yang saat itu lebih kecil dari daerah lain.(den/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
