
Tenang menghanyutkan. Inilah ibaratnya Gunung Kelud. Pertumbuhan kubah lava masih terus terjadi. Ini diindikasikan masih terekamnya pagi ini gempa embusan 265 kali.
“Kami dari Tim Pusat Vulkanologi masih terus memantau Gunung Kelud dengan hati-hati, meskipun statusnya turun jadi Siaga. Perkembangan pertumbuhan kubah lava masih terus terjadi, saat ini berdiameter 300 meter, dengan ketinggian 150 meter dari permukaan daau kawah,” kata AGUS BUDIANTO Kasubid Pengawasan Gunungapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), di Kediri, Jawa Timur waktu dikonfirmasi suarasurabaya.net, Minggu (18/11) pagi.
Kata AGUS gempa embusan 265 kali tersebut, terjadi Minggu (18/11) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Ditambahkannya, berdasarkan pemantauan CCTV, pertumbuhan kubah lava ini juga disertai lontaran lava pijar, dan leleran lava. “Jika leleran lava ini bersentuhan dengan air danau kawah, timbul asap putih tebal itu,” paparnya.
Tapi kata AGUS, pagi ini fisik Gunung Kelud tidak tampak dari Pos Pantau Margomulyo Kediri, karena cuaca di sekitar kawasan tersebut berawan. Sehingga tidak bisa memastikan berapa ketinggian asap putih tebal yang timbul tersebut.
Namun pantauan dari CCTV, air danau kawah Gunung Kelud yang belum tertutupi kubah lava masih tampak berwarna kuning keruh kotor.
Kata AGUS, sampai hari ini pihaknya tetap merekomendasikan Pemkab Kediri maupun Pemkab Blitar supaya masyarakat tetap berjarak lebih dari 3 kilometer dari danau kawah Kelud.
“Kitab hanya bisa merekomendasikan, kalaupun ada orang yang mendekati Gunung Kelud itu bukan wewenang kami. Saran kami, sebaiknya masyarakat jangan mendekati Gunung Kelud, sabar dulu. Karena Kelud masih aktif dan berkembang terus,” pesan AGUS BUDIANTO Kasubid Pengawasan Gunungapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.(ipg)