Makita Agresif Penetrasi Pasar Power Tools

Industri manufaktur khususnya produk power tools dalam negeri menghadapi persoalan competitiveness (daya saing), terutama dari sisi teknologi. Akibatnya, suplai dalam negeri belum memenuhi kebutuhan industri.

Kondisi ini membuat produk luar makin agresif melakukan penetrasi pasar ke Indonesia. Satu diantaranya, PT Karya Holding Company melalui brand Makita, produsen power tools dari Jepang.

ANDREAS PRANATA GM Product Makita pada suarasurabaya.net, Senin (09/07), mengatakan, sampai saat ini market share Makita sekitar 33% dari puluhan merek yang ada di pasar power tools. Untuk pasar power tools di industri kecil sebesar 50% sedangkan pasar industri menengah 80%.

“Sementara industri menengah atas umumnya lebih memilih menggunakan mesin-mesin yang besar dengan tekonologi canggih. Kenapa Makita membidik industri kecil, tak lain karena industri kecil pertumbuhannya sangat cepat dan kebutuhannya cukup tinggi,”ujarnya.

Dengan pertumbuhan industri kecil yang sangat cepat itu, kata ANDREAS, bisnis Makita dalam 10 tahun terakhir naik di kisaran 6% hingga 18%. Makita sendiri penetrasi pasar Indonesia sejak 1980.

Meski sudah lama masuk ke pasar Indonesia, ungkap ANDREAS, pihaknya terus menerus memperkuat brand awareness ke konsumen. Diantaranya, melakukan roadshow kelima kota di Indonesia mulai Bali, Yogyakarta, Jakarta, Surabaya dan menyusul Bandung.

“Dari setiap roadshow, dikunjungi sekitar 1000 lebih pengrajin. Misalnya, Bali mencapai 1100 orang, Yogyakarta 2900 orang, Jakarta 4800 orang, Surabaya 3600 orang. Bandung ditargetkan di kisaran angka yang sama dengan Surabaya,”tukasnya.

Produk Makita, tambah ANDREAS, merupakan produk premium dengan range product lebih dari 200 barang. “Tapi kita tidak menonjolkan harganya yang mahal melainkan kualitas produk yang bisa diperoleh konsumen,”pungkasnya. (tin)