Selasa, 30 Desember 2025

Jaringan Pelajar Nahdliyin Dukung Jokowi-JK

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan

Khaerul Anam Harisah Koordinator Nasional Jaringan Pelajar Nahdliyin (JPN) mengatakan, ada alasan kuat yang membuat JPN mendukung kepada  pasangan ini, yakni keduanya konsen pada pengembangan pendidikan dan pesantren.

Joko Widodo-Jusuf Kalla menuangkan gagasan kepedulian terhadap pendidikan dan pesantren dalam sembilan program prioritas atau “nawa cita”. 

“Kami dari para pelajar jaringan Nahdliyin memiliki harapan besar pada pasangan Bapak Jokowi – Bapak Jusuf Kalla. Karena itulah, pada hari ini, kami sudah bersepakat mendeklarasikan Jaringan Pelajar Nahdliyin (JPN) serta memberikan dukungan kepada kader Nahdliyin yang peduli terhadap pendidikan dan pesantren, yakni Ir. H. Joko Widodo – Drs. H.M. Jusuf Kalla,” tegas Khaerul Anam Harisah, yang juga menjabat Ketua Umum IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama), di Gedung Pegadaian, Jakarta Pusat, (28/5/14).

Dia mengatakan, beberapa tantangan yang akan dihadapi Indonesia ke depan adalah krisis keteladanan, kepribadian bangsa yang pudar dan kemandirian bangsa. Dengan kondisi tersebut, Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang memberikan jalan keluar dari permasalahan, tentu dengan pendekatan kemanusiaan dan dialog.

JPN melihat sosok Joko Widodo – Jusuf Kalla mampu menjawab tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia dengan pendekatan dialog. 

Track record pendekatan kemanusiaan beliau berdua dalam menyelesaikan masalah sudah terbukti. Perdamaian Aceh, penertiban pasar di Jakarta, kampung deret dan banyak lagi contoh yang lain,” lanjut Khaerul.

Sementara itu, Farida Farichah selaku Sekretaris Nasional Jaringan Pelajar Nahdliyin, menuturkan bahwa pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla punya cara dalam menyelesaikan masalah kepribadian bangsa yang semakin pudar, yakni dengan menghidupkan kembali budaya gotong royong.

Adapun untuk mewujudkan kemandirian bangsa, pasangan ini menjawab dengan implementasi Tri Sakti, pertama berdaulat secara politik, kedua berdikari secara ekonomi, dan ketiga berkepribadian secara sosial-budaya.

“Gotong royong, Tri Sakti dan revolusi mental yang dicetuskan dan diusung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla merupakan langkah konkret untuk mengembalikan jati diri bangsa. Ini sangat baik dan patut kita implementasikan,” tegas Farida Farichah, deklarator JPN yang menjabat Ketua Umum IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama).

Farida menegaskan, JPN telah menyiapkan relawan dan gerakan pemenangan pasangan Marhaen-Nahdliyin ini di 34 Provinsi dengan target pemilih pemula yang berjumlah hampir 40 juta orang.(faz/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 30 Desember 2025
27o
Kurs