Joko Widodo (Jokowi) calon presiden (Capres) menyampaikan klarifikasi terhadap fitnah di depan ulama Partai kebangkitan Bangsa (PKB).
Ini dilakukan Jokowi dalam acara Silaturrahim Nasional Alim Ulama PKB untuk Pemenangan Jokowi-JK di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Hadir dalam acara ini Kyai Haji Abdul Azis Mansyur Ketua Dewan Syuro DPP PKB, Muhaimin Iskandar Ketua Umum PKB dan pengurus DPP PKB, serta ratusan ulama PKB.
Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan, akhir-akhir ini banyak fitnah yang menyerang dirinya, baik di media-media sosial maupun tabloid dan koran.
Jokowi menceritakan fitnah itu di antaranya menyebut dirinya akan menghapus raskin maupun sertifikasi guru. Bahkan ada yang menyebut orang tuanya asal Singapura. Ia mengatakan bahwa semuanya itu tidak benar.
” Disitu disebutkan kalau bapak saya itu dari Singapura. Lha wong bapak saya itu wong ndeso, orang desa, desanya itu desa kluthuk (desa banget). Bapak kyai bisa cek, ibu saya itu dari Ngemplak Boyolali, kemudian bapak saya dari Karanganyar, Kecamatannya Gondangrejo. Dari namanya jelas orang desa, lha kok Singapore,” jelas Jokowi.
Lebih lanjut Joko Widodo juga mengatakan kalau pekerjaan yang paling mudah itu memfitnah.
Sementara soal anggapan ketidaktegasan, Jokowi juga menceritakan kalau dia bisa tegas. Menurutnya, dalam menata pasar Tanah Abang Jakarta Pusat, berulang kali dia tengah malam melihat situasi di sana yang katanya banyak preman dan banyak beking kuat preman di sana.
Tetapi, akhirnya Jokowi tetap melakukan penertiban, dan ternyata tidak terjadi apa-apa.(faz/ipg)
Teks Foto:
– Jokowi dalam acara Silaturrahim Nasional Alim Ulama PKB untuk Pemenangan Jokowi-JK di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Foto: Faiz suarasurabaya.net
NOW ON AIR SSFM 100
