Komunitas intelektual Sarungan Tapal Kuda yang berasal dari Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi meminta kepada dua pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk tidak menggunakan cara-cara praktik kotor pada pelaksanaan pemilu presiden mendatang.
Hamsin Muansin Koordinator komunitas Sarungan Tapal Kuda, pada Wulan Kusuma reporter Radio Mutiara Jember, Jumat (13/6/2014) mengatakan, pengalaman selama beberapa perjalanan pelaksanaan pemilu, baik pemilu legislatif, presiden, maupun kepala daerah selalu terjadi praktik-praktik kotor dan juga kecurangan. Beberapa praktik kotor itu di antaranya kampanye hitam, money politic dan serta netralitas aparatur pemerintahan maupun aparat keamanan.
Kondisi itu menurut Hamsin jelas sangat mengkhawatirkan. Sebab politik yang terjadi nantinya bukan memperbincangkan persoalan tujuan sebenarnya, namun melainkan pragmatisme dan transaksional.
Untuk itu Hamsin berharap agar pada Pilpres mendatang jangan sampai praktik- praktik tersebut dilakukan oleh para pasangan calon dan tim suksesnya.(wul/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
