Sekitar seribu buruh dari bergam aliansi, Selasa (18/11/2014) sore kembali berunjuk rasa di Depan Gedung Negara Grahadi. Aksi ini merupakan aksi maraton setelah sejak pagi mereka sudah berkeliling ke beberapa lokasi untuk berunjuk rasa diantaranya ke Polda Jawa Timur, DPRD Kota Surabaya dan Balaikota Surabaya.
Mengendarai ratusan sepeda motor dan beberapa truk bak terbuka, massa tiba di Grahadi sekitar pukul 16.00 WIB. Tak ada orasi yang mereka sampaikan kecuali hanya tampak berjoget bareng diiringi aneka musik dangdut dari perangkat sound system yang mereka bawa.
Sunandar, koordiantor aksi mengatakan aksi ini merupakan serangkaian aksi yang akan mereka gelar saban hari hingga proses penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) pada 21 November 2014 mendatang.
“Kita akan aksi tiap hari hingga Gubernur menetapkan UMK minimal seperti nominal yang kita inginkan ditambah 10 persen sebagai dampak adanya kenaikan BBM,” kata Sunandar.
Menurut dia, dengan adanya kenaikan BBM, maka tak ada alasan bagi Gubernur untuk menetapkan upah rendah bagi buruh.
Beberapa usulan UMK yang mereka usulkan diantaranya untuk Kabupaten Gresik Rp2,727 juta; lantas Kabupaten Sidoarjo Rp2,710 juta; Kabupaten Pasuruan Rp2,7 juta; Kabupaten Mojokerto Rp2,697 juta; dan Kota Surabaya Rp2,840 juta.
Dari angka ini, buruh mendesak adanya tambahan 10 persen untuk menyesuaikan kenaikan BBM. (fik/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
