Zahriani Putri Agustin (9), siswi SD Negeri Tlogo Patut 2 yang menjadi korban penyanderaan diperbolehkan meninggalkan Rumah Sakit Semen Gresik setelah beberapa jam menjalani perawatan.
Dokter Caesar Ayudi, dokter jaga IGD RS Semen Gresik mengatakan, secara umum, kondisi fisik pasien baik, sehingga diperbolehkan untuk pulang.
“Kondisi fisiknya secara umum baik, yang dikhawatirkan adalah kondisi mentalnya,” kata dr Caesar Ayudi kepada suarasurabaya.net, Rabu (17/12/2014).
Dia menambahkan, saat melakukan perawatan Zahriani yang akrab disapa Rani ini, pihaknya sama sekali tidak menyinggung peristiwa penyanderaan yang dialami pasiennya tersebut. Pihaknya juga menekankan kepada orang tua dan orang-orang dekat korban, untuk tidak menyinggung peristiwa tersebut.
“Kami berusaha agar dia (Rani-red) melupakan peristiwa itu dengan tidak menyinggungnya di hadapannya,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata dia, Rani mengalami luka robek akibat sayatan pisau di bahu kiri dengan kedalaman 1 cm dan panjang sekitar 2 cm. Pihaknya tidak menjahit luka tersebut, karena kondisi luka tidak parah.
“Lukanya kami rekatkan, tidak dijahit,” kata Caesar.
Dia juga mengatakan, karena permintaan kedua rang tuanya, dan kondisi pasien juga baik, maka pihak rumah sakit mengizinkan untuk pulang. Selain itu, Rani merasa tidak nyaman di rumah sakit karena terlalu banyak orang dan terus menjadi sorotan. Rani masuk ke IGD pukul 11.42 WIB dan keluar pukul 15.30 WIB.
“Meski sudah diizinkan pulang, kondisi pasien pasti terus kami observasi,” kata dia. (wak/edy)
NOW ON AIR SSFM 100
