Selasa, 30 April 2024

Menpan-RB Himbau PT AP dan Puspenerbal Selesaikan Perjanjian Kerjasama

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Yuddy Chrisnandi-Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) ketika meminta agar akses Terminal Kargo T2 Bandara Juanda segera dibuka, Kamiis (9/4/2015). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) meminta persoalan yang menyangkut perjanjian kerjasama antara PT Angkasa Pura (PT AP) sebagai otoritas pengelola Bandara Juanda, dengan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) segera diselesaikan. Menpan-RB menilai persoalan itu hanya terkait masalah koordinasi.

“Ini masalah koordinasi, karena itu harus segera diselesaikan secara internal. Harus ada itikad baik, dan ada jadwal definitif terhadap beberapa perjanjian kerjasama untuk diwujudkan,” ujarnya Yuddy Chrisnandi, Menpan-RB, kepada wartawan usai menghadiri rapat koordinasi penyelesaian penutupan jalur kargo Terminal Satu (T1) dan Terminal Dua (T2) Bandara Juanda, Kamis (9/4/2015).

Beberapa perjanjian yang belum selesai, kata Yuddy, antara lain masalah tempat parkir pesawat-pesawat latih yang belum disediakan pengganti, perbaikan saluran air, dan renovasi beberapa gedung di Bandara Juanda.

“Juga perluasan landasan dan sebagainya, segera direalisasikan dalam waktu yang definitif. Sehingga ada pegangan bagi pihak terkait, bahwa itu merupakan komitmen utuk saling menghormati perjanjian tersebut,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya Menpan-RB meminta agar akses jalur kargo T1 ke T2 segera dibuka hari ini. Ia memberikan tenggat waktu hingga pukul 23.59 WIB. Sehingga, ia berharap, Jumat (10/4/2015) pagi pukul 00.00 WIB aktifitas ekonomi yang menggunakan akses sudah bisa berjalan

Ia juga menghimbau agar konflik kepentingan yang terjadi antar instansi (PT AP dan Puspenerbal) tidak sampai merugikan publik. Ia mengatakan, sudah satu bulan sejak 12 maret 2015 hingga 9 april 2015 akses T1 ke T2 yang digunakan sebagai jalur kargo ditutup. “Jelas ini mengganggu pelayanan publik. Secara umum pelayanan publik di Bandara ini baik. Tapi jadinya kan terganggu,” ujarnya.

Akibat penutupan akses T1 ke T2 tersebut, Yuddy mengatakan ada lebih dari 260 kontainer kargo yang tidak bisa diangkut dalam waktu satu hari. Kerugian tentu akan diderita oleh, misalnya, eksportir buah, ikan, dan sayur-sayuran karena komoditi yang hendak mereka ekspor menjadi rusak dan busuk sehingga mengalami kejatuhan harga. Hal Ini akan sangat mengganggu kegiatan ekonomi, terutama bagi para pelaku usaha di Jatim. (den/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
32o
Kurs