Polemik perpecahan klub Persebaya Surabaya dan Persebaya 1927 diramalkan tidak akan bisa disatukan lagi. Arif Afandi mantan Manager Persebaya mengaku, keduanya sulit disatukan. Namun itu semuanya bisa disiasati dengan meminta PSSI agar meresmikan kedua klub tersebut.
“Satu-satunya jalan adalah kita mendorong atau meminta PSSI ikut andil dalam menciptakan situasi Persebaya dan dunia persepak bolaan Persebaya yang sekarang ini, mestinya ikut bertanggung jawab,” kata Arif Afandi selaku pembicara dalam diskusi sumbangsih Persebaya untuk Sepakbola Indonesia.
Dia menjelaskan maksud dari tanggung jawab itu adalah dengan meresmikan kedua klub, baik itu Persebaya maupun Persebaya 1927. Sebab, kota Surabaya yang mempunyai penduduk 3 hingga 5 juta jiwa.
Tidak menutup kemungkinan sama dengan sejumlah klub yang ada di luar negeri, seperti di Inggris ada Mancester United dan Mancester City, kemudian di Spanyol ada Real Madrid dan Atletico Madrid, yang tercatat dari kota yang sama.
“Intinya adalah Surabaya ini diizinkan satu klub saja, bila perlu keduanya diresmikan. Satunya Persebaya United, kemudian satunya Persebaya FC,” ujar dia.
Arif Afandi mengakui, melihat kondisi saat ini, tidak menutup kemungkinan, dari masing-masing klub yaitu Persebaya dan Persebaya 1927 mempunyai suporter yang fanatik. Kika dikalkulasikan dari jumlah penduduk diambil 10 persennya, maka fans itu diperkirakan sudah 300 ribu suporter.
Dari jumlah fans itu, jika dibagi maka masing-masing klub mempunyai 150 suporter. Sedangkan kapasitas stadion sendiri di Surabaya 35-55 ribu penonton.
“Kenapa PSSI tidak bisa meresmikan kedua klub besar yang ada di Surabaya, agar tidak terjadi polemik. Semoga PSSI nanti mau meresmikannya atau menyatukan Persebaya dengan Persebaya 1927,” terang dia. (bry/rst)