Selasa, 30 April 2024

Menhub Imbau Masyarakat Tidak Berhenti di Bahu Tol

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan. Foto: Antara

Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan mengimbau agar masyarakat tidak berhenti di bahu jalan tol karena dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan menurunkan efektivitas lalu lintas di jalan tol.

“Kami semua secara intensif mengimbau masyarakat tidak berhenti di bahu jalan tol, apabila tidak dalam kondisi darurat,” ujar Menhub, dilansir Antara, Minggu (9/6/2019).

Dia mengatakan, Sabtu dan Minggu ini diprediksi menjadi puncak arus balik dan berdasarkan riset, dari arah Jogja dan Solo menjadi daerah yang terbanyak pemudik yang akan pulang ke arah Barat atau Jakarta.

Pada Sabtu (8/6/2019) kemarin, telah dilaporkan terjadi lonjakan kendaraan secara signifikan yang masuk melalui Gerbang Tol Banyumanik, Semarang. Sebab itu Menhub mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan balik agar merencanakan perjalanannya dengan baik.

“Katakanlah kita berangkat dari Solo dengan kondisi yang sudah cukup tidur atau istirahat. Di perjalanan bisa berhenti di Kendal atau Semarang untuk mengisi bensin hingga penuh, ​​​​​​kemudian melanjutkan perjalanan,” katanya.

Jika dalam perjalanan harus mengisi bensin atau istirahat, bisa keluar tol dan memanfaatkan kota-kota besar untuk mengisi bahan bakar dan istirahat agar lebih bugar atau bisa sekalian sambil berwisata, menikmati kuliner dan oleh-oleh seperti di Pekalongan, Tegal, atau Brebes.

Menhub mengatakan, dia telah berkoordinasi dengan Kementerian PU, Korlantas, Jasa Marga dan pemangku kepentingan terkait untuk menjadikan area istirahat di jalan tol sebagai fungsi darurat.

“Kita sarankan sebagai salah satu langkah manajemen lalu lintas di jalan tol. Rest area menjadi tempat berhenti emergency saja. Kalau memang harus mampir baru ke sana,” katanya.

Lebih lanjut, Menhub meminta masyarakat agar menjaga kebersihan di area istirahat maupun di jalan tol agar tidak ada sampah berserakan. Ia juga mengatakan, pihaknya mengutamakan bis atau angkutan umum dalam arus mudik.

“Kita pelan-pelan sedang melakukan edukasi sebenarnya yang diutamakan adalah angkutan umum. Saya sampaikan kepada teman-teman angkutan umum itu harus diutamakan untuk arus mudik,” lanjutnya.

Basuki Hadi Moeljono Menteri PUPR dan Nila F Moeloek Menteri Kesehatan juga sepakat masyarakat harus mengubah perilaku menjaga kebersihan. Manajemen kebijakan yang baik akan kurang berhasil jika tidak ada kesadaran perilaku dari masyarakat.

“Saya di sini akan melihat dan mengevaluasi apa yang perlu diperbaiki ke depannya. Managemennya bagus, perilakunya tidak mengikuti, ya, sama saja. Pasti ada yang kurang,” kata Menteri PUPR Basuki.

Senada dengan hal itu, Nila Moeloek Menkes menyebut kedisiplinan terkait kebersihan harus ditingkatkan. Jika masih banyak sampah berserakan maka akan banyak penyakit yang datang.

“Perilaku yang berhenti di rest area atau bahu jalan kebersihannya kurang dijaga. Ini bisa jadi menimbulkan penyakit, angka kesehatan seperti diare angkanya tinggi karena kebersihannya kurang dijaga,” katanya.(ant/ang)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
26o
Kurs