Rabu, 12 November 2025

Rupiah Menguat Dipicu Sikap Dovish Bank Sentral AS

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi.

Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (18/12/2018) pagi ini menguat sebesar 75 poin menjadi Rp14.506 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.581 per dolar AS, seiring sikap dovish atau kurang agresif dari Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).

Ahmad Mikail, analis Samuel Sekuritas, di Jakarta, mengatakan bahwa mata uang dolar AS cenderung bergerak melemah terhadap hampir semua mata uang dunia, termasuk rupiah seiring ekspektasi pasar terhadap sikap Fed yang dovish.

“Jelang rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini, ekspektasi pasar semakin kuat bahwa The Fed akan memberikan arah kebijakan moneter yang kurang agresif atau dovish pada 2019 menyusul melambatnya pertumbuhan ekonomi AS,” katanya, seperti dilansir Antara.

Menurut dia, sentimen sikap The Fed itu dampaknya lebih besar terhadap pasar valas di dalam negeri. Sentimen negatif dari dalam negeri yakni mengenai naiknya defisit neraca perdagangan Indonesia November 2018.

“Rupiah kemungkinan akan bergerak di kisaran Rp14.500-Rp14.550 per dolar AS dengan peluang menguat,” katanya.

Lukman Leong, analis Valbury Asia Futures, mengatakan sebagian pelaku pasar uang masih merespons positif fundamental ekonomi nasional sehingga rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS.

“Pasar masih merespon data ekonomi seperti terjaganya inflasi, cadangan devisa meningkat, serta sejumlah paket kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah,” ujarnya.(ant/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 12 November 2025
32o
Kurs