Selasa, 30 April 2024

Menjaga Kesehatan Suara Sama Pentingnya dengan Menjaga Bagian Tubuh yang Lain

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
pixabay

Suara sering kali menjadi bagian tubuh yang kurang diperhatikan. Padahal tanpa suara, aktivitas manusia jadi terhambat.

dr. Emy Pramesthi Sp. THT Rumah Sakit Husada Utama Surabaya mengatakan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan suaranya masih butuh perhatian lebih.

“Bisa berkomunikasi, bisa bekerja, itu ya dengan suara. Masyarakat itu sebenarnya dibilang peduli ya ada, tapi ada juga yang tidak peduli,” kata dr. Emy Pramesthi Sp. THT Rumah Sakit Husada Utama Surabaya saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Sabtu (16/4/2022).

Di Hari Suara Sedunia yang diperingati setiap tanggal 16 tiap tahunnya yang jatuh pada hari ini, ia mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan suara.

Banyaknya gangguan atau masalah suara, kata Emy, tidak bisa diabaikan begitu saja, apalagi jika muncul dalam waktu berkepanjangan. Gangguan tersebut mulai dari tingkat ringan, suara serak, batuk, hingga cedera pita suara seperti radang sampai ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).

“Bisa juga karena alergi, gangguan lambung, pengaruh merokok, konsumsi alkohol, kista, tumor, atau penyakit lain,” jelasnya.

Ia menambahkan, penyebab munculnya gangguan pita suara juga sangat beragam. Bahkan seringkali karena kebiasaan-kebiasaan sederhana yang secara tidak sadar dilakukan manusia. Seperti menggunakan suara secara berlebihan dengan berteriak, atau justru berbicara dengan berbisik sehingga memaksa pita suara bekerja lebih ekstra.

“Atau seperti pasien-pasien Covid-19 yang masuk ICU lalu pakai alat bantu napas itu ada risikonya, cedera pita suara,” tegas dr. Emy.

Dengan adanya Hari Suara Sedunia, Emy berharap meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memaksimalkan penggunaan suara secara efektif.

“Volume tidak terlalu tinggi, tidak berbisik, olahraga cukup, makan yang cukup tidak hanya segi jumlah tetapi juga jenisnya, istirahat cukup, olah vokal bagi yang bekerja menggunakan suara, olah postur tubuh, dan menerapkan gaya hidup sehat,” paparnya.

Sedangkan mengenai kebiasaan masyarakat yang mengkonsumsi rempah-rempah ketika muncul beberapa gangguan suara seperti jahe dan kencur, Emy juga sepakat. Karena jika dilihat dari segi manfaatnya, misalnya kencur selain pereda nyeri, diare, dan anti cacing juga bisa berfungsi sebagai ekspektoran.

“Jadi ada yang minum kencur, batuknya reda. Memang ada efek pengencer dahak,” imbuhnya.(lta/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
33o
Kurs