
Duangpetch Promthep, kapten tim sepak bola Wild Boars, salah satu anak yang secara dramatis dapat diselamatkan dalam insiden gua Thailand pada 2018 lalu, dikabarkan meninggal dunia di Inggris saat sedang menjalani pelatihan.
Melansir Antara, Kamis (16/2/2023), kabar ini disampaikan oleh seorang biksu Buddha yang sempat mengajari Dom, sapaan akrab pemuda itu, lewat media sosial. Namun penyebab kematiannya belum jelas.
Supatgong, biksu tersebut, mengatakan ia mengetahui berita duka itu dari nenek Duangpetch, yang mengatakan cucunya mengalami kecelakaan yang belum dapat dijelaskan secara spesifik di Inggris.
Kiatisuk Senamuang mantan kapten dan pelatih timnas Thailand, yang yayasannya membantu Duangpetch mendapatkan beasiswa di Brooke House College Football Academy di Leicestershire, menyebut anak itu sebagai anak yang sopan dan baik, serta memiliki impian untuk membela negaranya.
“Saya ingin melihat mimpinya terwujud… Namun sekarang selamat beristirahat, Dom,” tulisnya di Instagram.
View this post on Instagram
Duangpetch Promthep adalah kapten tim Wild Boars. Tim sepak bola yang pada Juni 2018 menyita perhatian dunia saat sempat terjebak di dalam gua di Thailand yang banjir selama hampir dua minggu.
Saat itu sekelompok remaja berusia antara 11 sampai 16 tahun, dan seorang asisten pelatih melakukan petualangan memasuki gua Tham Luang. Awalnya kegiatan di dalam gua dijadwalkan berlangsung hanya satu jam, namun mereka justru kemudian terjebak banjir yang menggenangi gua.
Mereka baru dapat ditemukan sembilan hari di ruangan gua yang berjarak sekira empat kilometer dari mulut gua. Proses penyelamatan baru dapat dimulai enam hari kemudian, melalui operasi penyelamatan yang juga mengakibatkan wafatnya seorang pensiunan penyelam pasukan katak Thailand.
Setelah semua yang terjebak berhasil diselamatkan, para remaja diundang untuk menyaksikan pertandingan Manchester United. Kisah mereka juga telah menjadi subyek buku dan berbagai film.(ant/dfn/rst)