Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memobilisasi bantuan kemanusian untuk disalurkan kepada para korban gempa di Palu dan Donggala.
Bantuan tersebut berasal dari pegawai pusat Kemenristekdikti maupun dari Perguruan Tinggi, Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) di bawah koordinasi Kemenristekdikti
M Nasir Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengatakan, Perguruan Tinggi dan LPNK memiliki sumber daya yang dibutuhkan bagi penanganan korban bencana alam. Bantuan yang berhasil dihimpun mulai dari bantuan materil hingga tenaga ahli medis, psikolog, ahli sanitasi dan tenaga ahli lainnya yang dibutuhkan bagi pemulihan pasca bencana.
Berdasarkan data yang dimiliki Kemenristekdikti, saat ini terdapat 37 Perguruan Tinggi di wilayah Sulawesi Tengah baik negeri maupun swasta dengan 61.827 mahasiswa. Kemenristekdikti saat ini tengah mengumpulkan data mengenai dosen, mahasiswa ataupun tenaga kependidikan di perguruan tinggi yang menjadi korban bencana alam ini.
Mohamad Nasir mengimbau masyarakat dan civitas akademika untuk tetap waspada akan gempa susulan dan saling bahu membahu dalam menghadapi musibah ini. Nasir memastikan Pemerintah akan memberikan beasiswa bagi mahasiswa korban bencana.
Kemenristekdikti akan memberikan bantuan beasiswa bagi mahasiswa yang tengah kuliah di Palu dan Donggala maupun mahasiswa asal Palu dan Donggala yang tengah menempuh studi di perguruan tinggi di luar Sulawesi Tengah.
Berdasarkan data Kemenristekdikti saat ini terdapat 3.530 mahasiswa asal Sulawesi Tengah yang tengah menempuh studi di 35 perguruan tinggi di Indonesia.
“Jangan sampai mahasiswa terkatung-katung akibat bencana sehingga kuliah berhenti, jangan sampai terjadi. Nanti apa pembebasan biaya di kampus ataupun beasiswa, akan kita bahas bersama rektor,” kata Menristekdikti.
Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh dari tim penanganan bencana di Universitas Tadulako, sejauh ini tidak ada korban jiwa dari mahasiswa asing yang tengah menempuh studi di perguruan tinggi di Palu dan Donggala . Mahasiswa asing yang tengah kuliah di Palu dan Donggala antara lain berasal dari Vietnam, Timor Leste, dan Thailand.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyampaikan dukacita yang mendalam atas terjadinya musibah gempa bumi disertai Tsunami di wilayah Palu dan Donggala.
Sementara itu data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per tanggal 3 Oktober 2018 pukul 13.00 Wib menyebutkan bahwa bencana ini menyebabkan 1.4007 orang meninggal dunia, 1.232 orang luka berat dan ringan dan 113 orang hilang. Data ini dikatakan bisa berubah. (jos/dwi)