
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mampu mencetak sekitar 1.520 gelang haji setiap harinya. Angka itu setara dengan jumlah empat kloter jemaah haji.
Gelang haji merupakan identitas penting bagi jemaah selama berada di Tanah Suci. Sebab gelang mencantumkan identitas seperti nama, asal kloter, dan nomor paspor sehingga memudahkan petugas apabila ada jemaah terpisah dari rombongan.
Pantauan suarasurabaya.net pembuatan gelang yang berlangsung di lantai 2 Gedung F2 Asrama Haji. Di sana nampak lima orang pekerja sedang mengerjakan setiap proses pembuatan gelang.
Pembuatan gelang itu dimulai dengan mencetak nama-nama jemaah haji berdasar data dari sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (Siskohat).
“Dicetak di kertas stensil, lalu kertas nama itu ditaruh diatas bahan gelang,” ucap Ivan seorang pekerja, Selasa (6/5/2025).
Kemudian dicetak dengan mesin adaptor yang dicampur cairan kimia air raksa. Selanjutnya dibersihkan dengan air biasa, baru masuk ke proses melengkungkan gelang dan diberi karet penanda.
“Dikasih karet penanda juga supaya ga gampang terlepas, dan besoknya langsung dibagikan ke jemaah,” sebutnya.
Ivan menyebut dalam satu hari timnya bisa membuat gelang haji untuk 4 kloter jemaah. Pembuatan harus sudah jadi sebelum kloter tersebut tiba di Asrama Haji.
“Satu hari sekitar 380 an untuk empat kloter, itu sudah harus jadi sebelum mereka tiba di sini. Jadi begitu tiba langsung dibagikan,” katanya.
Sementara itu Fathoni yang bertugas di PPIH Embarkasi Surabaya bagian perbekalan gelang mengatakan, jemaah haji diwajibkan mengenakan gelang haji selama berada di Tanah Suci.
Hal itu supaya memudahkan petugas untuk mengidentifikasi apabila ada jemaah tersesat maupun terpisah dari rombongannya saat melangsungkan ibadah.
“Petugas mengingatkan seluruh jemaah, untuk memakai gelang terus tidak boleh dilepas sampai selesai,” ucapnya. (wld/saf/ipg)