
Menjelang kedatangan jemaah dari Madinah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mulai menyiapkan seluruh layanan akomodasi dan transportasi di Kota Makkah.
Sebanyak 205 hotel telah disiapkan di empat kawasan utama, yakni Syisyah, Misfalah, Jarwal, dan Raudhah.
“Seluruh hotel telah kami verifikasi dari sisi fasilitas, kebersihan, dan kenyamanan. Kami ingin memastikan jemaah mendapat tempat tinggal yang layak dan nyaman selama di Makkah,” terang Akhmad Fauzin, Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, dalam konferensi pers operasional haji hari ke-8 di Makkah, Kamis (8/5/2025).
Hotel-hotel tersebut, menurut Fauzin, memiliki jarak maksimal 4,5 kilometer dari Masjidil Haram dan akan didukung oleh layanan bus shalawat yang beroperasi 24 jam.
“Transportasi ini sangat penting, terutama untuk jemaah lansia dan berkebutuhan khusus,” katanya.
Selain akomodasi, layanan konsumsi juga telah disiapkan. Setiap jemaah akan mendapatkan tiga kali makan per hari selama di Makkah, dengan total 84 kali makan.
Di sisi lain, pergerakan jemaah dari Madinah menuju Makkah dijadwalkan mulai berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Jemaah akan bergerak setelah menyelesaikan ibadah di Masjid Nabawi.
Fauzin mengimbau jemaah agar bersiap sejak dari hotel di Madinah, termasuk memakai ihram dan mandi sebelum keberangkatan.
“Waktu singgah di Bir Ali hanya sekitar 30 menit. Maka dari itu, jemaah kami sarankan sudah berwudlu dan berniat ihram dari hotel,” ujarnya.
Bagi jemaah yang dalam kondisi sakit atau lanjut usia, niat ihram bisa dilakukan dari dalam bus tanpa perlu turun untuk shalat di masjid.
Setiba di Makkah, jemaah akan langsung menjalankan umrah wajib sebagai bagian dari haji Tamattu’. Petugas akan mendampingi, mulai dari bimbingan manasik hingga memastikan kondisi kesehatan jemaah tetap baik.
“Suhu di Makkah cukup tinggi. Kami minta jemaah tidak berjalan tanpa alas kaki, batasi aktivitas di luar ibadah, dan simpan dokumen penting dengan aman,” imbau Fauzin.
Ia juga mengingatkan agar jemaah menolak segala bentuk ajakan haji ilegal atau non-prosedural.
“Itu sangat berisiko. Tidak hanya tanpa layanan resmi, tapi juga bisa terkena sanksi hukum dari otoritas Arab Saudi,” tegasnya.
Sejauh ini, kata Fauzin, sebanyak 44.601 jemaah dari 112 kloter telah tiba di Arab Saudi. Hari ini dijadwalkan 19 kloter tambahan berangkat dengan total 7.501 jemaah.
“Semua proses berlangsung lancar, berkat sinergi antara petugas, pemerintah, dan tentu saja kedisiplinan para jemaah,” pungkasnya.(faz/ham)