
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui usulan Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan (Menkeu) untuk menggunakan sisa anggaran lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun, guna menambal pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Dalam Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama Menteri Keuangan dan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (3/7/2025), Said Abdullah Ketua Banggar memaparkan pemanfaatan SAL sebesar Rp85,6 triliun itu akan digunakan untuk penurunan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), pemenuhan kewajiban pemerintah atau belanja prioritas, dan pembiayaan defisit.
Menanggapi itu, Sri Mulyani dalam rapat menyampaikan apresiasinya kepada DPR karena telah menyetujui penggunaan SAL untuk mendanai defisit APBN 2025 yang diproyeksikan lebih besar.
Sementara ketika ditemui di Kompleks Parlemen usai rapat, Sri Mulyani mengatakan akan memantau perkembangan belanja dan pendapatan negara untuk menentukan alokasi penggunaan SAL.
“Semuanya kita lihat di semester kedua. Prognosa dari belanja dan pendapatan kami monitor terus. Jadi, nanti tergantung dari defisitnya yang akan terjadi. Tapi paling tidak, sudah mendapat persetujuan sehingga kami bisa punya pilihan,” ujar Sri Mulyani dilansir Antara.
Usulan Sri Mulyani terkait penggunaan SAL disampaikan pada rapat kerja bersama Banggar, Selasa (1/7/2025). Menkeu mengatakan outlook defisit diperkirakan melebar menjadi Rp662 triliun atau setara 2,78 persen dari produk domestik bruto (PDB), dari target awal Rp616,2 triliun atau 2,53 persen dari PDB.
Pelebaran defisit ini, kata Sri Mulyani disebabkan oleh potensi tidak tercapainya target penerimaan negara. Total pendapatan negara diperkirakan hanya akan mencapai Rp2.865,5 triliun, atau sekitar 95,4 persen dari target dalam pagu anggaran sebesar Rp3.005,1 triliun.
Dengan proyeksi defisit yang melebar, penggunaan sebagian dari SAL menjadi alternatif pembiayaan strategis untuk mengurangi beban utang baru. SAL akan digunakan untuk mendukung pembiayaan defisit, menutup kewajiban pemerintah, serta belanja prioritas.
“Dengan penggunaan SAL, ini akan membantu menjaga keseimbangan fiskal dan mengurangi tekanan terhadap pembiayaan melalui surat berharga negara,” imbuhnya. (ant/bil/ham)