Zayn Malik Singgung Masalah Rasisme pada Lagu Barunya

Zayn Malik, solois yang dulunya merupakan mantan anggota grup One Direction, menyinggung pengalaman pahitnya menghadapi rasisme melalui lagu barunya.

Dilansir dari Antara pada Selasa (8/7/2025), Zayn menyinggung masalah rasisme yang kemungkinan ia alami semasa menjadi anggota One Direction melalui cuplikan lagu rap terbarunya yang berjudul “Fuchsia Sea.”

Zayn menjadi anggota boy band yang personelnya meliputi Harry Styles, Louis Tomlinson, Niall Horan, dan Liam Payne itu dari tahun 2010 hingga 2015.

Dalam pengumuman mengenai keputusannya meninggalkan One Direction, ia mengungkapkan bahwa ia keluar dari band karena ingin menjadi pria normal berusia 22 tahun yang bisa bersantai dan menikmati waktu pribadi tanpa sorotan.

Menurut siaran Billboard, saat One Direction menjadi terkenal publik dengan cepat memproyeksikan narasi kebencian terhadap Zayn Malik, yang dibesarkan sebagai Muslim oleh ayah asal Pakistan dan ibu asal Inggris.

Dalam lirik lagu barunya, Zayn sepertinya mengungkapkan masalah yang ia hadapi sebagai satu-satunya personel berdarah Asia dalam grup tersebut.

“And while they concentrate on their elevation, I’ve got a round trip to the constellation / I’m a convert to the concert, and I did that for inflation, ‘cause I worked hard in a white band, and they still laughed at the Asian,” demikian antara lain isi lirik lagunya.

Zayn Malik belum mengungkapkan rencana peluncuran lagu barunya, ia hanya menulis keterangan “segera hadir” pada video yang diunggah.

Ia terakhir kali merilis karya musik tahun 2024. Album bertajuk Room Under the Stairs yang dirilis saat itu berhasil mencapai peringkat ke-15 dalam tangga lagu Billboard 200.

Album itu mencakup lagu berjudul “Fuchsia Sea” dengan lirik yang berbeda dengan yang dinggah oleh Zayn di platform media sosial pada 5 Juli 2025. (ant/ata/iss)