
Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) telah mencoret ratusan ribu nama penerima bantuan sosial (bansos) yang terindikasi bermain judi online. Maman Imanul Haq Anggota Komisi VIII DPR RI menekankan pentingnya validasi data agar keputusan yang diambil tidak salah sasaran.
“Ini adalah langkah yang patut diapresiasi. Penerima bansos seharusnya benar-benar orang yang membutuhkan, bukan yang malah menyalahgunakan bantuan untuk hal negatif seperti judi online,” kata Maman, Selasa (22/7/2025).
Ia menambahkan bahwa penghapusan nama-nama tersebut menunjukkan ketegasan pemerintah dalam menangani penyalahgunaan bansos.
Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebutkan ada 603.999 keluarga penerima manfaat (KPM) yang terindikasi terlibat judi online. Dari jumlah itu, Kemensos telah mencoret 228.048 orang dalam penyaluran bansos triwulan kedua tahun ini.
Kendati mendukung langkah tersebut, Maman meminta Kemensos lebih cermat dalam melakukan verifikasi dan validasi data agar tidak ada masyarakat yang dirugikan karena kesalahan identifikasi.
“Jangan sampai ada yang tidak bersalah malah kehilangan haknya karena data yang keliru. Maka saya mendorong adanya sistem pengaduan yang transparan bagi warga yang merasa dirugikan,” ujarnya.
Maman juga menyarankan agar pemerintah menyediakan mekanisme bagi warga yang ingin membantah tuduhan tersebut, dengan memberikan ruang bagi mereka untuk mengajukan bukti jika merasa tidak pernah terlibat judi online.
Lebih lanjut, Maman menilai maraknya praktik judi online di kalangan masyarakat menengah ke bawah merupakan sinyal bahaya yang harus segera ditangani secara serius. Ia meminta pemerintah tidak hanya bersikap reaktif, tapi juga proaktif memberantas judi online hingga ke akarnya.
“Ini saatnya pemerintah bertindak tegas. Jangan beri celah sedikit pun bagi praktik judi online yang jelas-jelas merusak sendi-sendi kehidupan sosial,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi kerja sama Kemensos dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam menjaga ketepatan sasaran program bansos, seraya mendorong sinergi lebih lanjut untuk menghindari kesalahan data di masa depan.(faz/ham)