Fraksi PKB MPR RI menyoroti maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak, termasuk yang terjadi di lingkungan pondok pesantren.
Melihat kondisi yang sudah mengkhawatirkan, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz Ketua Fraksi PKB MPR RI mengajak para perempuan pimpinan pesantren yang tergabung dalam Nawaning untuk mengambil peran lebih besar dalam mencegah dan menangani kasus pencabulan anak.
“Ini sudah menjadi darurat moral. Jangan biarkan oknum-oknum mencoreng nilai-nilai luhur pesantren. Para Ning harus tampil sebagai garda terdepan dalam upaya perlindungan anak,” ujar Neng Eem dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).
Anggota Komisi IX DPR RI itu juga menekankan pentingnya pembekalan ilmu psikologi dan pemahaman hukum bagi para pimpinan pesantren agar bisa memberikan pendampingan yang efektif kepada korban, serta memastikan pelaku mendapat sanksi sesuai hukum yang berlaku.
“Bekal psikologi sangat penting untuk memahami dan memulihkan trauma korban. Selain itu, pendidikan hukum juga mutlak agar tidak ada lagi pelaku yang lolos dari jerat hukum,” tambahnya.
Sebagai Wakil Sekjen DPP PKB, Neng Eem menegaskan komitmen partainya untuk melawan segala bentuk kekerasan terhadap anak. Ia juga mendorong Nawaning menjalin kerja sama lintas sektor, termasuk dengan aparat penegak hukum, dinas sosial, dan lembaga perlindungan perempuan dan anak di daerah.
Sekadar diketahui, acara Nawaning yang digelar di Gedung Nusantara V MPR RI, Sabtu (26/7/2025) lalu, diisi dengan beragam agenda edukatif dan inspiratif. Di antaranya kajian Kitab Arbain Nawawi oleh Ning Afie, pembacaan sholawat oleh Ning Nafisah, serta diskusi seputar pendidikan politik, hukum, dan psikologi untuk perempuan yang dipandu oleh Ning Maharani.
Acara juga dimeriahkan dengan kehadiran tokoh-tokoh perempuan pesantren, kader Fatayat NU, aktivis muslimah, serta sejumlah artis seperti Inara Rusli yang membagikan kisah inspiratifnya, dan Puput Melati yang menampilkan lagu-lagu religi.(faz/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
