Minggu, 17 Agustus 2025

Jatim Terima Dua Rekor MURI dalam HUT ke-80 RI, Penjahitan dan Pembentangan Bendera Terpanjang

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur dan Emil Elistiano Dardak mendapatkan 2 Rekor Muri jahit Bendera Merah Putih terpanjang (kiri), Pembentangan kain Merah Putih terpanjang 10.868 pelajar (kanan), Minggu (17/8/2025). Foto: M. Irfan Azhari Mg suarasurabaya.net

Provinsi Jawa Timur (Jatim) mendapat penghargaan Rekor MURI dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) pada Minggu (17/8/2025).

Dua rekor MURI tersebut, pertama penjahitan bendera merah putih dengan melibatkan sekitar 7.400 pelajar dari sekitar 800 sekolah tingkat SMA/SMK/SLB yang menghasilkan panjang kain 14,9 km.

Kedua, pembentangan kain bendera merah putih dengan melibatkan 10.868 murid, 695 guru dan 402 pegawai Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur.

Piagam rekor MURI tersebut, diberikan secara simbolis oleh Triyono Senior Manager MURI kepada Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim seusai upacara kemerdekaan di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Minggu (17/8/2025).

“Dengan bangga, MURI menyerahkan piagam penghargaan bukan rekor Indonesia tapi rekor dunia,” kata Triyono.

Pembentangan bendera Merah Putih di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Minggu (17/8/2025). Risky suarasurabaya.net

Triyono mengatakan, capaian yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Jatim lewat Dinas Pendidikan Jatim itu, bukan sekadar rekor saja, melainkan menjadi bukti bahwa Jatim memiliki semangat gotong royong dan cinta tanah air yang terus diwariskan kepada generasi muda.

“Bung Kano pernah mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Dan hari ini pelajar Jatim membuktikan tidak hanya dengan kata-kata, tapi dengan tindakan yakni menjahit dan membentangkan kain merah putih sebagai tanda cinta tanah air bangsa Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Aries Agung Paewai Kepala Dindik Jatim mengatakan bahwa capaian Rekor MURI tersebut, sekaligus menjadi bukti bahwa generasi muda saat ini memiliki kepedulian pada bangsa dan negara.

“Bahwa yang selama ini anggapan generasi Gen Z dengan generasi Alpa tidak peduli dengan bangsa dan negaranya, ternyata luar biasa. Mereka tergerak hatinya untuk membuat bendera, menjahit bendera sendiri, menunjukkan niat nasionalisme mereka, jiwa kebangsaan mereka, dan mereka ternyata sangat-sangat cinta dengan Indonesia,” ucapnya.

Hal tersebut, lanjut dia, juga menjadi langkah yang bagus untuk menanamkan jiwa nasionalisme kepada para calon pemimpin bangsa ke depan.

“Karena mereka adalah calon pemimpin-pemimpin bangsa ke depan. Apapun itu, Indonesia emas 2045 adalah milik mereka nanti. Maka kita harapkan nanti mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa dan kita lihat wujudnya dari bagaimana semangat mereka, patriotisme mereka dan nasionalisme mereka,” pungkasnya. (ris/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Minggu, 17 Agustus 2025
27o
Kurs