
Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (11/9/2025) mengecam pernyataan permusuhan yang disampaikan Benjamin Netanyahu pemimpin otoritas Israel terhadap Qatar.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri UEA menegaskan bahwa keamanan dan stabilitas Qatar merupakan bagian tak terpisahkan dari negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
Setiap serangan terhadap salah satu anggota GCC, menurut UEA, merupakan serangan terhadap kerangka keamanan kolektif kawasan Teluk.
Melansir dari Antara, UEA juga menyampaikan penolakan tegas atas pernyataan Netanyahu yang dinilai mengandung ancaman terhadap Qatar, seraya memperingatkan bahwa retorika semacam itu merusak stabilitas kawasan dan mendorongnya ke arah yang sangat berbahaya.
Untuk diketahui, komentar Netanyahu muncul di tengah meningkatnya kritik internasional atas serangan mematikan Israel terhadap para pemimpin Hamas di ibu kota Qatar, Doha, Selasa (9/9/2025).
“Jika Anda tidak mengusir mereka (Hamas) atau menyeret mereka ke pengadilan, maka kami yang akan melakukannya,” kata Netanyahu kepada Qatar, Rabu (10/9/2025) lalu.
Netanyahu bahkan membandingkan serangan Israel ke Doha dengan upaya Amerika Serikat (AS) saat mengejar Al-Qaeda setelah serangan teror 1 September 2001 lalu.
Qatar dengan cepat menolak perbandingan tersebut dan menyebutnya sebagai “pembenaran baru yang menyedihkan bagi praktik keji Israel” serta pelanggaran ceroboh terhadap kedaulatannya.
Serangan Israel itu menewaskan lima anggota kelompok perlawanan Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar. Hamas sendiri memastikan jajaran pimpinannya selamat dari serangan tersebut.
Qatar mengecam serangan tersebut sebagai “tindakan pengecut” dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, sembari menegaskan tidak akan menoleransi “tindakan ceroboh” Israel.
Negara Teluk itu, bersama AS dan Mesir, memegang peran penting dalam upaya menengahi penghentian perang Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 64.700 warga Palestina sejak Oktober 2023. (ant/fan/bil/ipg)