
Tim SAR Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Bali menemukan empat korban banjir berjenis kelamin perempuan di Tanah Kilap, Mangrove, Denpasar Selatan.
Kombes Pol. Nurodin Ditpolairud Polda Bali dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat (12/9/2025), mengatakan bahwa keempat korban tersebut ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Kamis (11/9/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
Nurodin mengatakan bahwa keempat korban tersebut sebelumnya dinyatakan hilang.
Selanjutnya, keempat korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Ngurah Denpasar, Bali, untuk proses identifikasi.
“Pencarian terhadap beberapa korban yang belum ditemukan masih terus kami lakukan melibatkan tim gabungan,” ungkap Nurodin mengutip Antara.
Hingga Kamis (11/9/2025) malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan total korban meninggal akibat banjir di Bali bertambah dari 14 orang menjadi 16 orang, dan semuanya sudah dievakuasi oleh tim petugas gabungan.
BNPB mengkonfirmasi rincian korban meninggal meliputi 10 orang di Kota Denpasar, dua orang di Kabupaten Jembrana, tiga orang di Kabupaten Gianyar dan satu orang di Kabupaten Badung.
Proses pencarian korban hilang masih berlangsung dengan melibatkan sedikitnya 125 personel gabungan di sejumlah titik yang diduga menjadi tempat keberadaan terakhir korban.
Bencana hidrometeorologi basah itu terjadi setelah Bali diguyur hujan berintensitas deras yang diperparah oleh adanya gangguan gelombang ekuatorial Rossby lebih dari 24 jam sejak Selasa (9/9/2025) pagi, sebagaimana dilaporkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BNPB melaporkan dalam peristiwa kebencanaan ini ada sebanyak 562 orang warga mengungsi di sejumlah titik pengungsian sementara. Para penyintas itu memanfaatkan posko dan sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, balai desa, mushola, dan banjar sebagai lokasi pengungsian. (ant/ata/ris/iss)