Selasa, 23 September 2025

Harga Telur Tembus Rp30 Ribu, BPS Soroti Penurunan Produksi Jagung

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Pedagang telur ayam ras melayani pembeli di Pasar Karang Anyar, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). Foto: Antara

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, kenaikan harga telur ayam ras pada minggu ketiga September 2025, salah satunya disebabkan oleh harga jagung pipilan kering dan pakan ternak relatif mengalami peningkatan.

Amalia Adininggar Widyasanti Kepala BPS mengatakan, rata-rata harga telur ayam ras secara nasional tercatat Rp30.721 per kilogram, atau naik 0,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yang tercatat Rp30.656 per kilogram.

“Telur ayam ras ini naik karena memang salah satu penyebabnya adalah harga jagung pipilan kering dan pakan ternak yang relatif naik,” ujar Amalia dilansir dari Antara, Selasa (23/9/2025).

Amalia menjelaskan, bahwa pada Agustus, September, dan Oktober 2025 terjadi penurunan produksi jagung pipilan kering (JPK) kadar air 14 persen.

Angka perkiraan produksi JPK pada Agustus sebesar minus 21,09 persen; September minus 24,73 persen; dan Oktober diperkirakan minus 15,67 persen.

Berdasarkan data ini, maka terjadi potensi penurunan produksi JPK kadar air 14 persen sebesar 20,87 persen atau sekitar 0,96 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Agustus hingga Oktober 2024, produksi JPK tercatat 4,58 juta ton.

Lebih lanjut, jumlah produksi JPK yang menurun ini disebut menjadi salah satu penyebab kenaikan harga jagung di pasar, termasuk untuk pakan.

“Jadi salah satu memang faktor penyebab dari kenaikan harga jagung di pasar termasuk pakan adalah penurunan produksi jagung terutama di Agustus, September, Oktober. Tentunya yang perlu menjadi perhatian saat ini adalah harga telur ayam ras yang juga meningkat sampai Rp30.721 per kilogram,” terang Amalia.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag) per 20 September 2025, terjadi kenaikan telur ayam ras di 32,78 persen wilayah di Indonesia.

Pada minggu ketiga ini, harga tertinggi mencapai Rp100 ribu per kilogram di Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan, Rp95 ribu per kilogram di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, dan Rp80 ribu per kilogram di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Selasa, 23 September 2025
28o
Kurs