Kamis, 25 September 2025

Tanggapi Penyitaan Buku Sebagai Barang Bukti Kerusuhan, Mendiktisaintek: Harus Sesuai Ketentuan

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Brian Yuliarto Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) didampaingi Nurhasan Rektor Unesa, saat diwawancara awak media, Kamis (25/9/2025). Foto: Akira suarasurabaya.net

Brian Yuliarto Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) menyebut penyitaan buku sebagai barang bukti dalam penetapan tersangka harus sesuai dengan ketentuan.

Hal itu disampaikan Brian waktu melakukan kunjungan di sejumlah kampus di Surabaya hari ini, Kamis (25/9/2025).

Mendiktisaintek itu mulanya mengaku belum menerima informasi secara resmi soal penyitaan buku sebagai barang bukti oleh pihak kepolisian.

“Mohon maaf belum dapat info soal (isi buku) itu. Tetapi tentunya kita berharap adek-adek mahasiswa kita, dapat menyampaikan gagasan ide secara baik, sesuai ketentuan,” katanya.

Dia menegaskan bahwa hingga saat ini, pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, tidak pernah mengeluarkan larangan soal bacaan buku.

Menurutnya, buku harus sesuai dengan ketentuan dan nilai bangsa.

“Ya buku harus sesuai dengan ketentuan, kalau buku-buku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai bangsa kita, ya kita berharap tidak ada seperti itu,” tegasnya.

Sementara saat ditanya soal adanya pembatasan gagasan akademik melalui penyitaan buku, Brian mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan komentar lebih jauh karena belum mengecek buku-buku seperti apa yang menjadi barang sitaan.

“Saya harus cek lagi buku yang disita seperti apa. Tetapi sejauh ini dari kami belum ada evaluasi tentang (penyitaan) buku tersebut,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, beberapa waktu lalu pihak kepolisian mengamankan puluhan buku sebagai barang bukti yang ditemukan di rumah pelaku kerusuhan akhir Agustus 2025 lalu.

Di Jawa Barat, pihak kepolisian diketahui menyita 29 buku mengenai anarkisme. Kemudian di Jawa Timur, polisi menyita 11 buku.

Beberapa judul buku dan pengarangnya yang berhasil tertangkap kamera awak media di antaranya seperti, “Jiwa Manusia di Bawah Sosialisme” karya Oscar Wilde, novel “Anak Semua Bangsa” karya Pramoedya Ananta Toer, “Pemahaman Karl Marx” karya Franz Magnis-Suseno, Anarkisme karya Emma Goldman, Kisah Para Diktator karya Jules Archer, dan Strategi Perang Gerilya Che Guevara.(kir/wld/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Kamis, 25 September 2025
28o
Kurs