Sebanyak 357 karya seni dari ratusan seniman menyemarakkan Finna Art of The Year 2025 yang digelar di Orasis Art Space, Surabaya, pada 27 September hingga 16 November 2025.
Dari ratusan karya seni yang dilombakan, sebanyak 35 karya masuk ke final dan dipamerkan dalam kegiatan tersebut.
Dari seluruh karya tersebut, mayoritas berupa lukisan, kemudian disusul karya media baru.
“Kriteria utama penilaian adalah keterkaitan antara konsep dengan medium yang dipilih, serta bagaimana karya itu dipresentasikan di ruang pamer. Sensibilitas seniman dalam merancang tampilan karyanya menjadi poin penting,” kata Bob Edrian, Juri Art Prize, pada Juat (26/9/2025).
Bob mengatakan, bahwa kompetisi tersebut juga menjadi ruang talent scouting bagi kurator maupun pelaku seni.
“Banyak seniman muda yang muncul dari luar Jakarta atau Bali, termasuk Surabaya dan daerah-daerah lain di Jawa Timur. Kolaborasi dengan pihak swasta juga penting, karena dukungan ekosistem seni rupa tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah,” ucapnya.
Kompetisi itu, kata dia, membuka peluang besar bagi seniman muda untuk dikenal lebih luas.
Welliam Cung penyelenggara acara sekaligus General Manager PT Sekar Laut Tbk mengatakan, program tersebut menjadi bentuk kontribusi perusahaan dalam mendukung komunitas seni di Jatim.
“Memberikan wadah untuk komunitas seni, khususnya di Jatim. Kami merasa perlu memberikan kontribusi, salah satunya melalui seni, yang jarang mendapat perhatian, kami ingin membuka ruang kolaborasi lintas bidang, termasuk seni rupa dan desain,” ucapnya.
Dalam kompetisi tersebut, total hadiah yang diberikan Rp155 juta. Untuk kategori Design Competition mendapat hadiah Gold Brush senilai Rp25 juta, Silver Brush Rp20 juta, Bronze Brush Rp15 juta, dan Most Favourite Rp5 juta.
Sedangkan Art Prize Competition memberikan hadiah Rp50 juta untuk Official Selection Winner dan Rp40 juta untuk Honorary Mention Winner.
Pihaknya berharap, kompetisi dan pameran itu bisa memicu lebih banyak ruang bagi seniman muda dan dapat melahirkan seniman-seniman baru.
“Sehingga mereka bisa berinspirasi dan berkembang tanpa harus keluar dari Jawa Timur. Jadi tidak hanya Jakarta atau Bali, tapi Surabaya dan Jawa Timur juga bisa jadi pusat seni,” ujarnya.
Seperti diketahui, sebelum pada sesi pameran dan penjurian, kompetisi seni tersebut telah bergulir sejak 9 Mei hingga 31 Juli 2025 dengan ratusan peserta dari berbagai kota di Indonesia.
Selain pameran dan kompetisi, kegiatan tersebut juga diwarnai dengan Campus Roadshow di Jakarta, Bali, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya untuk menjaring lebih banyak talenta muda.(ris/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
