
Kombes Pol Christian Tobing Kapolresta Sidoarjo menjelaskan kronologi runtuhnya gedung di bagian belakang Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo pada Senin (29/9/2025) sore.
Kapolresta Sidoarjo mengungkapkan, ketika insiden itu terjadi, sejumlah santri sedang melaksanakan salat asar di bangunan yang runtuh itu.
“Ya mereka sedang salat, ada yang masih wudu juga,” terang Kapolresta Sidoarjo ketika on air di Radio Suara Surabaya pada Senin petang.
Ketika berita ini ditulis, Kapolresta Sidoarjo belum bisa memberikan rincian total jumlah korban dalam insiden runtuhnya bangunan di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
“Jumlahnya masih kami cek, data validnya akan kami sampaikan nanti. Saat ini kami fokus ke evakuasi. Untuk saat ini yang terdeteksi memang ada korban yang masih anak-anak,” terangnya.
“Kami sudah bertemu dengan pembina Ponpes, mereka ada di lokasi. Saat ini kami masih mengumpulkan data dari saksi maupun korban yang selamat,” imbuhnya.
Ia menambahkan, polisi berserta TNI, tim SAR dan petugas lainnya sedang berupaya untuk mengevakuasi serta mencari korban di reruntuhan gedung yang runtuh ini.
“Kami juga sedang mengamankan jalur untuk akses alat berat dan ambulans. Saat ini tiga alat berat sudah berada di lokasi,” ungkapnya. (saf/ipg)