
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) memastikan proses pencarian dan evakuasi korban yang tertimpa reruntuhan gedung Ponpes Al Khoziny Sidoarjo terus dilakukan.
Hal itu disampaikan Khofifah saat meninjau Ponpes Al Khoziny Sidoarjo pada Selasa (30/9/2025) dini hari WIB.
Dalam kunjungan itu, Gubernur Jatim berjumpa dengan para keluarga korban, mengecek dapur umum serta posko tanggap darurat.
“Ini yang banyak wali santri khawatirkan (adalah) proses evakuasinya. Karena ekskavator itu tak ada pergerakan. Maka di setiap titik kami jelaskan kalau ekskavator ini mengangkat puing puing ini, dikhawatirkan ambruk,” ujarnya kepada awak media.
Gubernur juga menjelaskan, saat ini petugas dari Basarnas dan tim gabungan, terus berupaya menjangkau para korban yang masih ada di bawah reruntuhan.
“Kebutuhan lagi adalah oksigen dan air, untuk bisa memastikan bahwa yang terkonfirmasi (yang masih terjebak), mereka bisa berkomunikasi dan tersupport oksigennya. Dan itu sampai sekarang terus dilakukan, dipantau, dilakukan ikhtiar tidak berhenti. Tim itu jadi rolling,” tambahnya.
Sebagai informasi, akibat kejadian ini, setidaknya ada 87 orang yang terkonfirmasi menjadi korban dan dirawat di sejumlah rumah sakit.
Terpisah dr. Atok Irawan Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo merinci, 38 korban luka dirawat di rumah sakitnya, empat di RS Delta Surya, 45 korban dilarikan di RS Islam Siti Hajar dengan satu di antaranya meninggal dunia.
Salah satu korban yang dirawat di RSUD R.T. Notopuro, yaitu Nur Ahmad, harus menjalani amputasi karena lengan kirinya hancur tertimpa reruntuhan bangunan.
“Nur Ahmad namanya (yang diamputasi),” ungkapnya kepada awak media.
Pantauan suarasurabaya.net, hingga Senin tengah malam, halaman IGD RSUD R.T. Notopuro masih ramai dengan keluarga pasien yang menunggu kabar kondisi korban maupun keluarga yang baru datang untuk mengecek papan informasi pasien luka yang tengah dirawat. (bil/saf/faz)