
KH Abdul Salam Mujib pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo memutuskan untuk menghentikan kegiatan di ponpes imbas peristiwa bangunan ambruk, Senin (29/9/2025).
“Dengan adanya kejadian ini, kami akan menghentikan sementara semua kegiatan di lingkungan pondok. Selain itu, kami juga menyampaikan bela sungkawa kepada wali santri atas kejadian ini,” ungkap Mujib, Senin (29/9/2025), saat ditemui awak media.
Dalam kesempatan itu Mujib juga menyampaikan agar semua pihak bisa bersabar atas kejadian yang menimpa Ponpes Al Khoziny.
Dia mendoakan agar apa yang terjadi sekarang, segera mendapat ganti yang lebih baik dari Allah SWT.
“Saya kira memang ini takdir dari Allah. Jadi semuanya harus bisa bersabar dan mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah yang lebih baik. Diberi pahala yang sangat-sangat, apa yang enggak bisa mengutarakan, mudah-mudahan yang dibalas dengan balasan kebaikan oleh Allah,” jelasnya.
Berdasar penuturan Mujib, bangunan yang ambruk itu rencananya akan difungsikan untuk beberapa hal. Lantai dasar dipakai untuk musala, sedangkan lantai sisanya akan dijadikan hall.
Pengerjaan bangunan baru di komplek Ponpes Al Khoziny itu sudah berlangsung sejak sembilan atau 10 bulan lalu. Dan saat ini, bangunan hampir selesai.
“Tinggal pengecoran yang terakhir untuk roof deck,” tambahnya.
Mujib menambahkan, proses pengecoran roof deck itu telah berlangsung sejak Senin pagi.
“Perkiraannya, empat sampai lima jam selesai. Sekitar pukul 12.00 WIB,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah bangunan yang ada di kompleks bangunan Ponpes Al Khoziny, di kawasan Buduran, Sidoarjo dilaporkan ambruk, Senin (29/9/2025) sekitar puku 15.00 WIB, saat para santri melakukan ibadah salat asar.
Sejumlah alat berat diterjunkan ke lokasi kejadian untuk membantu pencarian korban.
Semementara Subandi Bupati Sidoarjo memastikan bahwa pencarian dan evakuasi santri yang menjadi korban akan dilakukan hingga tuntas.(wil/kir/iss)