
Raut wajah Saputro warga Bangkalan menggambarkan doa dan harapan agar putra ketiganya Mohammad Anas Fahmi santri ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang terjebak reruntuhan masih bisa selamat.
Hingga siang ini Tim SAR terus mencari keberadaan sekitar 38 santri yang terjebak di dalam reruntuhan. Sementara itu, para wali santri berkumpul di Posko Gabungan Crisis Centre untuk terus memantau perkembangan pencarian.
“Saya terus berdoa, anak saya bisa selamat,” kata Saputro saat ditemui di posko, Selasa (30/9/2025).
Saputro menceritakan, ia baru mengetahui peristiwa ambruknya bangunan lantai tiga Ponpes Al-Khoziny setelah mendapat telepon dari kerabatnya kemarin.
Mengetahui putra ketiganya diduga menjadi korban dalam peristiwa ini, ia bersama keluarga langsung menuju ke pondok untuk mencari kejelasan informasi.
“Saya mendapat telpon kemarin setelah kejadian itu, akhirnya saya bersama keluarga ke sini. Mudah-mudahan anak saya selamat,” ungkapnya.
Selain Saputro, ada juga Umar Faruq orang tua korban yang lain. Namun ia sudah mendapat kabar bahwa anaknya berhasil dievakuasi dan kini dirawat di rumahnya di Bangkalan.
Sebagai bentuk empati, Umar Faruq masih bertahan di Pondok Pesantren Al-Khoziny menemani Saputro yang kini menunggu kabar terbaru dari proses evakuasi korban.
Saputro dan Umar Faruq, merupakan wali santri dari daerah yang sama, tepatnya Kamal, Bangkalan.
“Anak saya dievakuasi tadi malam,” tuturnya.
Di lokasi yang sama, Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim berupaya terus mendampingi keluarga korban sembari menceritakan bagaimana proses evakuasi berlangsung.
“Kami sampaikan mengenai apa yang betul-betul kami ikhtiarkan sekarang,” tutur Emil.(wld/iss)