
Nanang Sigit Kepala Kantor SAR Surabaya mengungkapkan, proses evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, masuk kategori SAR Khusus.
“Ini sudah masuk kategori SAR Khusus,” ungkap Nanang Sigit ketika on air di Radio Suara Surabaya pada Selasa (30/9/2025) sore.
Perlu diketahui, 0perasi SAR Khusus adalah bagian dari kegiatan Pencarian dan Penyelamatan (SAR) yang fokus pada penanganan keadaan darurat atau berbahaya di medan yang sangat spesifik dan menantang.
Operasi ini membutuhkan personel dan peralatan khusus yang disesuaikan dengan karakteristik medan, serta keahlian untuk menghadapi kondisi lingkungan yang unik dan berbahaya guna menyelamatkan korban.
Menurut Nanang, tim yang diterjunkan untuk mengevakuasi korban benar-benar expert di bidangnya masing-masing.
“Untuk seluruh jumlah tim ada 332 orang. Mereka berasal dari total 56 potensi yang tergabung dari tim besar gabungan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, setiap mulai melaksanakan evakuasi, proses briefing tidak boleh terlewat. Sebab briefing memberikan penjelasan kembali kepada tim mengenai apa yang harus dilakukan.
“Tim yang ada juga kami bagi. Hanya tim-tim yang memang expert di bidangnya yang kami posisikan di tempat-tempat tertentu untuk bisa menjangkau korban,” imbuhnya.
Nanang menjelaskan bahwa SAR Surabaya tak bekerja sendirian. Mereka dibanti oleh SAR Semarang dan SAR Yogyakarta. Selain itu, ada petugas yang dikerahkan dari kantor pusat Basarnas di Jakarta.
“Tentunya kami juga dibantu teman-teman Damkar, BPBD dan sejumlah tim rescue lainnya,” terangnya.
Nanang menyebut, proses evakuasi telah dimulai sejak Senin (29/9/2025) sore kemarin, hingga saat ini. Ia menegaskan bahwa tim SAR akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan korban. (saf/ipg)