
Rumah sakit di Sidoarjo, Jawa Timur, mulai menyiapkan kantong jenazah untuk korban jiwa musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran Sidoarjo yang ambruk.
Dokter Atok Irawan Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo menyatakan, pihaknya sudah diminta Polda Jatim dan Basarnas untuk menyerahkan 15 kantong jenazah.
Kantong jenazah itu diserahkan ke RS Islam Siti Hajar yang rencananya jadi pusat pemulasaran jenazah para korban.
“Sudah diminta Basarnas semua jenazah fokus di RSI Siti Hajar,” tuturnya, Rabu (1/10/2025).
Walau begitu, RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo tetap bersiap melakukan penanganan jika ada korban luka lagi.
“Tetap lah kalau ada korban ada perawatan tetap kami terima,” tegasnya.
Diketahui, saat berita ini ditulis, terhitung sudah hampir 3 x 24 jam sejak kejadian musala Ponpes Al Khoziny dilaporkan ambruk Senin (29/9/2025) pukul 15.00 WIB.
Total sementara korban yang sudah dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit terdiri dari 40 di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, 52 di RSI Siti Hajar, dan 6 di RS Delta Surya.
Kabar terbaru, Tim Basarnas mendeteksi keberadaan 15 santri yang masih terjebak reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny dalam operasi pencarian hari ketiga, Rabu (1/10/2025).
Sekarang, Tim SAR tengah memaksimalkan fase golden triangle atau 72 jam pascakejadian untuk mengevakuasi korban yang terdeteksi hidup.
Apabila fase golden triangle sudah melewati batas, maka Tim SAR bakal melakukan asesmen ulang dengan melibatkan pihak keluarga untuk menjalankan metode evakuasi tahap selanjutnya, yakni pengangkatan puing-puing bangunan. (lta/rid)