
Malam ini, Rabu (1/10/2025) RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo menjadi tempat berkumpulnya harapan keluarga santri Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Mereka menaruh asa anggota keluarganya masih adaz usai ditemukannya lima korban tertimpa reruntuhan bangunan musala yang selamat.
Pantauan suarasurabaya.net, sejak pukul 18.30 WIB, halaman depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo mulai dipadati keluarga.
Mereka bersiap mengecek setiap ambulans yang berhenti untuk memastikan korban di dalamnya dikenali.
Raut wajah lega, sedih, bercampur haru tersorot saat korban yang dikeluarkan dari mobil ambulans langsung dipasangi oksigen alat bantu napas sebelum ditangani di IGD.
Salah satunya Abdul Hanan, warga Bangkalan Madura yang mengaku lega putranya Alfatih Cakra Buana (14 tahun) akhirnya ditemukan selamat tanpa luka di hari ketiga pencarian.
“Saya sujud syukur ya Allah. Tidak ada luka, hanya dia kaget tadi, kok banyak tukang ya yang jebol dari bawah katanya. Dia sempat tidak sadar tadinya ketika di dog-dog dari bawah itu ya baru sadar. Setelah sadar dia merasa haus gitu,” katanya di depan IGD RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Rabu (1/10/2025) malam.
Dia menceritakan selama 3 hari pencarian, saat Alfatih belum ditemukan, Abdul Hanan tidak berhenti berdoa.
“Allahumma sholli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad. Dalam segala urusan insyaAllah saya baca itu,” tuturnya.
Hingga pukul 21.40 WIB, jumlah korban selamat yang dievakuasi hari ini ada 5 terdiri dari Syehlendra Haical, Muhammad Wahyudi, Alfatih Cakra Buana, Taufan Saputra Dewa, dan Saiful Rozi.
Total daftar korban yang dilarikan ke RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo sejak hari pertama ada 45 santri.
Rinciannya 30 korban rawat jalan atau pulang, 13 korban rawat inap atau dalam penanganan, dan 2 santri meninggal dunia. (lta/rid)