Jumat, 3 Oktober 2025

Rupiah Dibuka Melemah Jadi Rp16.625 Karena Aksi Profit Taking Pelaku Pasar

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pusat sebuah bank di Jakarta. Foto: Antara Ilustrasi - Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pusat sebuah bank di Jakarta. Foto: Antara

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan, Jumat (3/10/2025) pagi ini, di Jakarta melemah sebesar 27 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.625 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.608 per dolar AS.

Rully Nova Analis Bank Woori Saudara mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah ini, karena aksi profit taking dari pelaku pasar.

“Rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan melemah di kisaran Rp16.590-Rp16.640 karena aksi profit taking dari pelaku pasar juga, dipengaruhi oleh faktor global tren penguatan index dollar sehubungan dengan shutdown pemerintah federal AS (Amerika Serikat (AS) yang masih berjalan,” ujarnya seperti dilansir Antara.

Menurut laporan Sputnik, pemerintah federal AS kembali menjalani shutdown sebagian setelah Partai Republik dan Demokrat gagal mencapai kesepakatan mengenai pendanaan fiskal sementara untuk tahun depan, sebelum batas waktu, Rabu (1/10/2025) tengah malam.

Tahun fiskal 2024 telah berakhir pada 30 September, namun Kongres belum menyepakati anggaran untuk tahun mendatang.

Menurut Josua Pardede Kepala Ekonom Permata Bank, pasar juga mengantisipasi kemungkinan penurunan suku bunga The Fed lebih agresif, mengingat potensi dampak negatif dari penutupan pemerintah AS, termasuk permintaan konsumen yang melemah.

Government shutdown telah menunda pula rilis klaim pengangguran mingguan, sementara laporan non-farm payrolls dan tingkat pengangguran berpotensi ditunda.

Sementara itu, pasar mengalihkan fokus mereka ke indikator ketenagakerjaan swasta, laporan Challenger Job Cuts.

Challenger, Gray & Christmas melaporkan bahwa PHK perusahaan pada September 2025 terkontraksi sebesar 25,8 persen year on year (yoy), meskipun total tahun berjalan tetap yang tertinggi sejak 2020. Rencana perekrutan turut menurun tajam, yakni 71 persen yoy.

Data tersebut dianggap menunjukkan pasar tenaga kerja AS yang stagnan, dengan perusahaan-perusahaan tetap berhati-hati tentang ekspansi tenaga kerja.

“Untuk hari ini, rupiah diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran Rp16.550–16.675 per dolar AS,” ucap Josua. (ant/fan/bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Jumat, 3 Oktober 2025
35o
Kurs