Jumat, 28 November 2025

Mendikdasmen Sebut Program MBG Memungkinkan Sekolah Menjadi School Kitchen

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Abdul Mu'ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Foto: Kemendikdasmen

Abdul Mu’ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) menilai pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) nantinya dimungkinkan tidak terpusat. Melainkan bisa melibatkan sekolah-sekolah yang siap menyelenggarakan penyediaan makanan bergizi secara mandiri melalui konsep school kitchen.

“Mekanisme tersebut masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian dan akan dipastikan setelah Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengelolaan MBG resmi diterbitkan,” ujarnya dilansir dari Antara, Selasa (7/10/2025).

Menurut Mendikdasmen, dimungkinkan ada pendekatan yang disebut sebagai school kitchen. Nantinya sekolah-sekolah yang siap bisa menyelenggarakan sendiri makan bergizi, setelah mendapatkan penilaian dari Badan Gizi Nasional (BGN), tentu dengan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Menurutnya, mekanisme tersebut masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian dan akan dipastikan setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) baru yang akan menjadi dasar perubahan sistem pengelolaan dan pelaksanaan program ini.

“Sehingga, tidak semuanya harus melalui cara seperti yang sekarang ini ada. Tapi, ini masih kami bicarakan di rapat lintas kementerian. Bagaimana finalnya, kita tunggu sampai Perpresnya keluar. Apapun hasilnya, kami akan mengikuti dan melaksanakannya,” ujarnya.

Ia menegaskan program MBG merupakan salah satu program prioritas Presiden Republik Indonesia, dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah berada dalam posisi mendukung penuh pelaksanaannya.

“Program MBG ini merupakan prioritas Bapak Presiden. Karena itu, Kementerian kami berada dalam posisi mendukung pelaksanaannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mendikdasmen menjelaskan bahwa pelaksana utama program MBG adalah Badan Gizi Nasional (BGN). Adapun Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memiliki dua peran penting, yakni sebagai penerima manfaat dan mitra pelaksana di sekolah-sekolah.

“Targetnya secara bertahap program ini akan memberi manfaat bagi sekitar 55 juta murid di seluruh Indonesia. Kementerian kami berperan sebagai mitra pelaksana di sekolah,” tuturnya. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 28 November 2025
32o
Kurs