Kamis, 9 Oktober 2025

Rupiah Dibuka Menguat ke Rp16.575, Ditopang Optimisme Penurunan Suku Bunga The Fed Dua Kali

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Antara

Analis Rully Nova Bank Woori Saudara menganggap penguatan nilai tukar (kurs) rupiah ditopang optimisme penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) dua kali lagi hingga akhir tahun 2025.

“Rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan menguat di kisaran Rp16.500-Rp16.575 dipengaruhi oleh global, (yakni) rilis notulen meeting September The Fed yang memberikan optimisme penurunan suku bunga dua kali lagi sampai dengan akhir tahun ini,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).

Melansir dari Antara yang mengutip Anadolu, The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga pada Oktober dan Desember 2025.

Potensi pemangkasan ini didorong angka inflasi Amerika Serikat (AS) yang lemah, data pengangguran AS meningkat, serta desakan Donald Trump Presiden AS.

Sementara itu, terlepas dari kekhawatiran seputar penutupan pemerintah AS, harga emas melanjutkan tren kenaikannya, didorong oleh risiko geopolitik, kekhawatiran terhadap ekonomi global, permintaan emas bank sentral, dan siklus penurunan suku bunga The Fed.

Menyusul desakan Donald Trump Presiden AS, The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pekan lalu.

Untuk pertemuan The Fed di bulan Oktober dan Desember, pasar memperkirakan penurunan suku bunga baru. Angka inflasi yang lemah dan meningkatnya data pengangguran, serta Trump, dapat mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga.

Bagi Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede, rilis notulensi Federal Open Market Committee (FOMC), menunjukkan sebagian anggota FOMC mendukung pemangkasan suku bunga kebijakan lebih lanjut, tetapi mereka tetap berhati-hati terhadap risiko inflasi.

Beberapa anggota juga memprediksi penurunan signifikan dalam lapangan kerja di AS kemungkinan kecil terjadi.

Ini mengafirmasi sikap hati-hati anggota FOMC terhadap laju pelonggaran.

Para anggota menegaskan bahwa mereka akan menyeimbangkan risiko inflasi dan lapangan kerja dalam menilai keputusan kebijakan selanjutnya.

“Sementara dari domestik, rilis data survei keyakinan konsumen oleh BI masih menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap kondisi perekonomian Indonesia ke depan,” ucap Rully Nova.

Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada pada level optimis atau indeks lebih dari 100, yakni sebesar 115,0, Keyakinan konsumen tetap terjadi karena ditopang Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tetap berada pada level optimis.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis di Jakarta menguat sebesar 17 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.556 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.573 per dolar AS. (ant/fan/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Kamis, 9 Oktober 2025
33o
Kurs