Tim DVI Polda Jatim Kesulitan Identifikasi Jenazah Korban Ponpes Ambruk, karena Kondisi yang Memburuk

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur mengaku mengalami kesulitan dalam melakukan identifikasi jenazah korban Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang ambruk. Hal ini dikarenakan kondisi jenazah yang mengalami perubahan seiring berjalannya waktu.

Kombes Pol Wahyu Hidajati Kanid DVI Pusdokkes Polri menerangkan, saat ini kondisi jenazah mulai mengalami perubahan.

“Jika dibandingkan sampel yang awal-awal, itu kondisinya masih bagus.Nah, sekarang tersisa adalah sampel yang kurang bagus. Dalam arti mungkin pengambilan sampelnya waktu itu memang saat kondisi jenazah sudah tidak banyak mengandung DNA,” ungkapnya, dalam konferensi pers, Jumat (10/10/2025) malam.

Kondisi ini, membuat tim DVI Polda Jatim memerlukan waktu lebih lama untuk pemeriksaan korban. Karena, kalau kondisi jenazah hanya memiliki sedikit DNA, akan mengakibatkan proses pemeriksaan yang lebih panjang.

Sehingga, Wahyu berharap agar keluarga korban memahami kondisi tersebut dan bersabar menunggu hasil pemeriksaan.

Selain melalui tes DNA, tim DVI Polda Jatim masih berusaha mencocokkan data abte mortem dan post mortem yang telah dihimpun sebelumnya.

“Tetapi ya itu tadi, karena semakin lama waktu yang diperlukan, tingkat kesulitannya semakin terasa. Saat ini kami sudah ada dalam episode yang lebih sulit. Jadi mohon bersabar,” tandasnya.

Adapun per Jumat (10/10/2025) malam, tim DVI Polda Jatim telah menidentifikasi 50 jenazah korban ponpes ambruk. Dua jenazah korban terbaru adalah milik Alfin Mutawakkil Alallah (17) warga Lomaer, Blega, Bangkalan dan Muhammad Iqlil Ibrohim (15) warga Sukorejo, Bangsalsari, Jember. Sedangkan satu body part, teridentifikasi milik Haikal Ridwan (14) warga Labang, Bangkalan.(kir/iss)