Purbaya Menkeu: Kritik ke Kementerian Lain Demi Jaga Keuangan Negara

Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Keuangan (Menkeu), menyampaikan alasannya kerap mengomentari kinerja kementerian lain. Ia menegaskan, langkah itu bukan untuk mencari masalah, melainkan bagian dari upayanya menjaga keuangan negara agar tetap sehat dan anggaran bisa terserap secara optimal.

“Saya sudah dikritik banyak orang, katanya jangan ngomong-ngomong komentarin menteri ini, menteri itu. Tapi saya enggak ngomentarin, sebetulnya saya jaga duit saya agar aman, sekaligus memastikan program ekonominya berjalan dengan baik,” kata Purbaya dalam forum “1 Tahun Prabowo-Gibran: Optimism on 8% Economic Growth” di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Ia menambahkan, fokus utamanya saat ini adalah mendorong pertumbuhan ekonomi tetap berada di atas lima persen. Bahkan ia optimistis, pertumbuhan pada kuartal IV 2025 bisa mencapai angka 5,67 persen.

“Mungkin dari kuartal IV bisa tumbuh 5,5 lebih. Kalau lebih lagi kata Presiden, saya dikasih hadiah. Hadiahnya apa nanti saya kasih tahu kalau dapat 5,5-5,6 persen,” ujarnya.

Menurut Purbaya, dalam satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, ekonomi nasional masih cukup kuat. Ia memastikan stabilitas makro ekonomi tetap terjaga dan indikator kesejahteraan juga menunjukkan perbaikan.

“So far, ekonomi kita lumayan lah. Ini angka dari kuartal II mencapai 5,12 persen. Itu angka ajaib. Karena lima tambah dua tambah satu sama dengan delapan katanya. Jadi selalu fokus ke delapan persen,” jelasnya.

Ia juga menyebut inflasi per September 2025 masih terkendali di angka 2,65 persen. Sementara defisit APBN berada pada level 1,56 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Artinya semuanya belanja, belanja, belanja, belanja. Itu kan ekspansif. Berapa defisit ke PDB-nya? Yang mereka enggak tahu, saya belum mengubah anggaran. Yang saya lakukan cuma pindahin uang Rp200 triliun dari BI ke perbankan. Sudah, titik,” tegas Purbaya.(faz/bil/ham)