Sabtu, 25 Oktober 2025

Psikolog Ingatkan Bahaya Terlalu Sering Curhat ke AI, Bisa Ganggu Arah Emosional

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi ChatGPT. Foto: searchenginejournal

Nena Mawar Sari Psikolog Klinis mengingatkan masyarakat agar tidak terlalu sering mencari dukungan emosional seperti curhat ke perangkat kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT, karena respons yang dihasilkan tidak mengandung sisi kemanusiaan.

“Curhat dengan AI itu kan gambaran atau pantulan dari kode atau clue yang kita berikan. Tentu hasil atau feedback yang diberikan tidak ada unsur-unsur humanisnya,” kata Nena yang juga Psikolog Klinis di RSUD Wangaya Kota Denpasar, Bali, Jumat (24/10/2025) dilansir Antara.

Menurutnya, seseorang yang sedang curhat biasanya membutuhkan tanggapan balik atau feedback yang konstan dan empatik

Namun, ketika curhat ke AI, respons yang diberikan tidak mengandung unsur kemanusiaan sehingga berisiko menimbulkan salah interpretasi dan membuat pengguna kehilangan arah emosional.

“AI itu sifatnya memberikan pantulan dari apa yang kita butuhkan dan memvalidasi perasaan kita. Takutnya ketika momen orang sedang depresi atau yang sedang impulsif itu dijadikan sebagai suatu acuan yang baku atau realistis, dikhawatirkan salah interpretasi. Tidak ada sentuhan humanistiknya itu menyebabkan ‘beberapa kejadian-kejadian yang tidak diinginkan’,” ujar Nena.

Nena menjelaskan, tanda seseorang sudah terlalu bergantung secara emosional pada AI bisa dilihat dari kebiasaan menutup diri dan enggan berinteraksi dengan orang lain.

“Sering mengecek handphone, hal yang sedetail-detailnya pun dia tanyakan pada AI, kemudian dia juga menutup diri dengan orang lain, jadi biasanya akan bersikap antisosial,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nena menyarankan agar seseorang ketika merasa kesepian atau tidak memiliki teman untuk curhat, sebaiknya mencari dukungan langsung dengan tenaga profesional seperti konselor, psikolog, atau psikiater.

“Dan jika merasa tidak punya teman untuk curhat atau merasa tidak ada yang memahami, yang dilakukan adalah lebih baik journaling atau mungkin bisa dengan orang-orang terdekat yang mungkin tidak perlu banyak, tapi cukup 1-2 orang yang dia bisa percaya,” tuturnya. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Surabaya
Sabtu, 25 Oktober 2025
26o
Kurs