Yassierli Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) mengatakan, arah kerja dan kebijakan kementeriannya pada 2026 akan difokuskan pada transformasi prokdutivitas nasional.
Yassierli mengatakan, upaya tersebut bakal dilakukan melalui pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi ketenaga kerja, dan penguatan peran Balai Pelatihan Produktivitas (BPVP) di seluruh daerah.
“Kita ingin memastikan tenaga kerja Indonesia tidak hanya banyak, tetapi juga berkualitas dan siap bersaing di era ekonomi baru,” kata Yassierli dilansir dari Antara, Rabu (29/10/2025).
Selain itu, pihaknya juga akan terus mendorong transformasi digital pelayanan publik di sektor ketenagakerjaan.
Inovasi itu mencakup penguatan Pusat Pasar Kerja, pengembangan Layanan Satu Data Ketenagakerjaan, dan peningkatan akses masyarakat terhadap pelatihan serta sertifikasi berbasis kompetensi. Menaker juga akan memperkuat kerja sama tripartit antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja.
Menaker menilai, kolaborasi ini menjadi kunci dalam membangun sistem ketenagakerjaan yang erkeadilan dan berkelanjutan di tengah perubahan dunia kerja yang cepat.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Keberhasilan kebijakan ketenagakerjaan hanya bisa dicapai melalui kolaborasi erat antar pemangku kepentingan,” ujar Yassierli.
Lebih lanjut, Menaker juga menekankan komitmennya untuk menghadirkan transformasi ketenagakerjaan yang inklusif, adaptif, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kami memastikan setiap kebijakan dan program Kemnaker benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat, baik pencari kerja, pekerja, maupun dunia usaha dan hal ini sudah menjadi amanat dari Bapak Prabowo Subianto Presiden,” katanya. (ant/fan/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
