Rabu, 12 November 2025

BMH Gelar Event Lari Sosial untuk Bantu Ratusan Santri dan Guru Honorer Jatim

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Indokhul Ma’mun (kanan) sekretaris kelembagaan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Jatim bersama Fadli Mubarok fundraising program dan relationship manager Kitabisa saat menyampaikan target donasi pendidikan di Surabaya, pada Sabtu (1/11/2025). Foto: Risky suarasurabaya.net

Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Jawa Timur berkolaborasi dengan Kitabisa dan SalingJaga menggelar kegiatan SedulurRun 2025, yang bertujuan mendukung pendidikan bagi santri, siswa kurang mampu, dan guru honorer di berbagai daerah.

BMH menargetkan ada 500 guru honorer dan 680 murid, termasuk santri dari berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) di pelosok Jatim mendapat bantuan pendidikan lewat donasi dalam program sosial yang digelar pada Jumat (14/11/2025) mendatang.

Indokhul Ma’mun, Sekretaris Kelembagaan BMH Jatim mengatakan, pendidikan masih menjadi tantangan besar di berbagai daerah di Indonesia, oleh karena itu pihaknya ingin melalui berbagai kegiatan sosial bisa anak-anak yang tidak mampu hingga guru honorer.

“Kami ingin mengubah kepedulian menjadi aksi nyata. Setiap langkah peserta bukan sekadar olahraga, tapi langkah menuju masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik. Dari kepedulian, kita melangkah bersama membangun harapan bagi santri, siswa, dan para guru honorer di pelosok negeri,” katanya di Surabaya, pada Sabtu (1/11/2025).

Ia mengatakan bahwa data dari lembaga pendidikan, ada ribuan santri dan murid dari keluarga prasejahtera yang masih kekurangan fasilitas belajar layak.

Selain itu, banyak guru honorer yang berjuang dengan keterbatasan finansial namun tetap berdedikasi mendidik generasi bangsa. Menurutnya, ketimpangan itu membutuhkan dukungan kolektif agar akses pendidikan yang layak dapat dirasakan oleh semua anak Indonesia.

“Jadi harapannya, di Jawa Timur nanti ada santri dan anak usia sekolah yang nantinya bisa terbantu,” ucapnya.

Selain memiliki fokus pada sektor pendidikan, peserta event lari dalam kegiatan sosial itu juga akan mendapat berbagai perlindungan.

Fadli Mubarok, Fundraising Program dan Relationship Manager Kitabisa mengatakan, pelari akan mendapat perlindungan dua jenis risiko, yaitu risiko tutup usia karena kecelakaan dan risiko biaya pengobatan di rumah sakit karena kecelakaan. Dengan skema asuransi syariah, perlindungan itu berasal dari dana tabarru’ hasil kontribusi peserta sebagai bentuk solidaritas antaranggota jika terjadi kecelakaan, tidak terbatas hanya kecelakaan lalu lintas, tapi juga pada kecelakaan kerja atau saat berolahraga.

“Selain berkontribusi membantu pendidikan bagi santri dan murid kurang mampu, setiap peserta otomatis juga berkontribusi untuk saling melindungi satu sama lain,” ujarnya.

Ia mengatakan, inisiatif itu merupakan bentuk kolaborasi lintas sektor yang memadukan olahraga, sosial, dan edukasi dalam satu gerakan penuh makna.

Pihaknya memastikan, seluruh lapisan masyarakat bisa mengikuti event lari dan berdonasi untuk dunia pendidikan di Jatim.

“Ini menjadi simbol bahwa setiap langkah kecil mampu membawa perubahan besar bagi kehidupan orang lain. Tak sekadar berolahraga dan menjaga kesehatan, peserta juga dapat berdonasi, sehingga setiap langkah lari menjadi langkah keberkahan,” pungkasnya.(ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 12 November 2025
24o
Kurs