Selasa, 11 November 2025

Pemkot Surabaya Gencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk Aedes Aegypti Cegah DBD di Musim Hujan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi - Nyamuk Aedes Aegypti yang terlihat terlihat di laboratorium. Foto: Reuters Ilustrasi - Nyamuk Aedes Aegypti yang terlihat terlihat di laboratorium. Foto: Reuters

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah menggencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue (DBD). Langkah itu sesuai SE Nomor 400.7.9/29490/436.7.2/2025, tentang antisipasi menekan risiko penularan DBD di awal musim penghujan, 23 Oktober 2025.

Lilik Arijanto Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya menyebut, berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan di seluruh wilayah Indonesia diprediksi maju September hingga November, dengan durasi yang lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya.

Sedangkan puncaknya diprediksi berlangsung pada Januari-Februari 2026.

“Berdasarkan prediksi tersebut, Kota Surabaya memiliki potensi memasuki musim penghujan pada Minggu ke II November 2025 di wilayah Surabaya barat, dan diikuti wilayah selain Surabaya barat pada minggu ke III November 2025,” kata Lilik dalam keterangan resmi, Senin (3/11/2025).

Salah satu upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, serta risiko penularan DBD, yaitu dengan melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN BDB) secara rutin dengan kegiatan 3M Plus.

“Seperti menguras dan menyikat bersih bak mandi, kolam air minimal satu minggu sekali, lalu menutup rapat tempat penampungan air, misalnya seperti tempayan, tandon, drum, dan sebagainya. Selain itu, bisa juga memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air,” jelas Lilik.

Selanjutnya, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak hingga menaburkan bubuk pembunuh jentik (larvasida), di tempat-tempat yang sulit dikuras atau daerah sulit air.

Warga juga bisa membiasakan pengaturan barang dalam ruangan secara rapi agar tidak menjadi tempat bersarangnya nyamuk. Kemudian warga juga diimbau mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai.

“Selain itu, warga juga bisa memakai obat anti nyamuk, seperti lotion hingga obat semprot anti nyamuk. Dalam SE tersebut ia juga menyebutkan, masyarakat bisa menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk seperti serai dan lavender, serta membersihkan lingkungan,” ungkapnya.

Lilik menerangkan, Pemkot Surabaya mengajak masyarakat untuk menggiatkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) secara rutin dengan menunjuk juru pemantau jentik di setiap rumah, atau instansi untuk memantau dan memastikan tidak ada jentik.

Gerakan itu untuk memastikan nilai Angka Bebas Jentik (ABJ) lebih dari 95 persen di masing-masing wilayah dan Nilai Container Index (CI) kurang dari lima persen pada instansi atau sekolah.

Lebih lanjut, Lilik mengajak seluruh warga di Kota Surabaya untuk menggiatkan kerja bakti serentak secara masif di wilayahnya masing-masing, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.

“Kegiatan pencegahan disarankan dapat diimplementasi oleh seluruh masyarakat di Kota Surabaya, mengingat adanya mobilitas masyarakat yang tinggi. Adapun beberapa wilayah di Kota Surabaya seperti kawasan Barat, Timur dan Utara yang memiliki kecenderungan risiko penyebaran tinggi. Karena wilayah tersebut merupakan kawasan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten atau kota lain,” paparnya.

Jika ditemukan ada indikasi penderita DBD di lingkungan masyarakat, diharapkan untuk segera melapor ke Puskesmas sesuai dengan alamat domisili penderita, untuk dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) lebih lanjut.

“Jika mengalami gejala DBD seperti demam tinggi tanpa sebab 2-7 hari, ruam atau bintik merah pada kulit, nyeri pada otot dan sendi, pusing, mual, muntah, kemudian nafsu makan menurun, nyeri ulu hati, mimisan, atau pendarahan ringan pada gusi agar Bisa segera membawa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan (Faskes) lainnya,” tandasnya.(lta/bil/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 11 November 2025
25o
Kurs