Pelajar Jawa Timur jenjang SMA, SMK dan MA memborong sebelas medali dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2025 yang digeler oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Jakarta.
Kesebelas medali Jatim itu, rinciannya dua medali emas, lima medali perak dan empat medali perunggu. Kontingen Jatim bersaing dengan ratusan pelajar dari berbagai daerah di Indonesia.
Aries Agung Paewai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mengapresiasi para murid, guru pendamping dan sekolah yang berhasil mencatatkan prestasi dan mengharumkan nama Jatim.
“Prestasi ini menunjukkan bahwa murid Jatim tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kreatif dan mampu menciptakan solusi inovatif yang berdampak bagi masyarakat. FIKSI menjadi wadah penting untuk melatih generasi muda agar siap menghadapi dunia kerja dan bahkan menjadi pencipta lapangan kerja baru,” katanya, pada Senin (3/11/2025).
Pihaknya memastikan, Dindik Jatim terus berkomitmen memperkuat ekosistem pendidikan berbasis kewirausahaan dan inovasi di sekolah. Program pembinaan dan pelatihan juga akan terus diperluas agar lebih banyak murid yang berani mengembangkan ide bisnis berkelanjutan.
Penguatan kewirausahaan itu, kata dia, tidak hanya di jenjang SMK melalui keterampilan di masing-masing jurusan saja. Tapi juga di jenjang SMA dilakukan penguatan inovasi dan kewirausahaan dengan berbagai program, contohnya SMA Double Track.
“Alhamdulillah, ini hasil baik dari program-program yang kami terapkan untuk murid di Jatim. Fokus kita tidak hanya mencetak lulusan unggul terampil di jenjang SMK yang memang notabene disiapkan untuk siap kerja. Tapi di jenjang SMA kita juga siapkan keterampilan vokasi agar mereka yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi juga bisa fokus berwirausaha. Dan ini menjadi bukti bahwa siswa Jawa Timur terampil,” jabarnya.
Pihaknya berharap, semua sekolah di Jatim bisa menjadi ruang tumbuh wirausaha muda yang tidak hanya inovatif, tapi juga beretika dan berdaya saing global.
Sementara itu, Anny Saulina Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PPSMK) Dindik Jatim menambahkan, tahun ini tema kompetisi menekankan ekonomi sirkular, ekonomi hijau, ekonomi biru, dan ekonomi kreatif. Para peserta dituntut untuk menghadirkan solusi inovatif yang ramah lingkungan dan berdampak sosial.
Dalam FIKSI 2025, lajut dia, juga lebih menantang karena ada penggabungan kategori SMA dan SMK dalam satu ajang pendidikan menengah.
“Sebelas penghargaan nasional yang diraih tahun ini adalah hasil kerja keras dan pembinaan berkelanjutan di sekolah. Kami berharap para pemenang FIKSI bisa menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk berinovasi dan mengembangkan usaha nyata yang berorientasi pada keberlanjutan,” ujarnya.
Adapun penyumbang medali dalam ajang FIKSI 2025, untuk juara 1 kategori rencana usaha diraih oleh SMAN Kedungwaru Tulungagung (bidang pariwisata) dan SMAN 1 Kedungpring Lamongan (wirausaha sosial).
Juara 2 kategori rencana usaha diraih SMAN 1 Malang (bidang kuliner). Kategori pengembangan usaha diraih SMAN 2 Situbondo (bidang fesyen), SMAN 1 Sooko, Mojokerto (bidang industri musik, Film, Animasi, dan Video), SMAN 3 Sidoarjo (bidang seni rupa dan teknologi digital) dan SMK Telkom Sidoarjo (bidang wirausaha sosial).
Juara 3 kategori rencana usaha diraih SMKN 1 Jember (bidang games), dan SMA Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo (bidang kuliner). Kemudian pada kategori pengembangan usaha diraih SMAN 3 Sidoarjo (bidang games) dan SMAN 16 Surabaya (bidang kuliner). (ris/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
